Kamis, 14 Februari 2013

Mengenal Ulama Indonesia.

Baca juga tulisan menarik lainnya

Himpunan santri alumni pondok pesantren modern sirojuth tholibin brabo tanggungharjo grobogan


Jika kita masuk dalam lembaga pendidikan pesantren, Disana kita tidak akan menemukan seorang santri yang tidak memiliki 'buku' yang biasa disebut dengan kitab kuning, yaitu suatu jenis kitab berbahasa arab dengan gaya susunan dan tulisan model klasik yang mengkaji berbagai pembahasan ilmu agama. Buku-buku itulah yang menjadi pedoman para santri dalam mempelajari dan memperdalam ilmu agama Sejak abad VIII M, Agama islam berkembang dengan pesat. Kitab-kitab ilmu agama dengan model yang kini di-istilahkan dengan kitab kuning itu mulai banyak bermunculan dari buah pemikiran para cendikiawan muslim, terutama di jazirah arab dan sekitarnya. Kita mengenal kitab-kitab seperti Ihya' Ulumiddin Karya imam Al-ghozali dari Thus, yang kini termasuk wilayah Iran, Fathul Wahhab karya Syaikhul Islam Zakaria Al-Anshori dari Mesir. Syarah Muhadzdzab Karya Imam Nawawi dari Damaskus, Syiria dan lain-lain.

Namun setelah agama islam meluas sampai ke wilayah timur hingga ujung timur daratan Asia, maka kitab-kitab jenis ini mulai bermunculan pula dari hasil buah pena dari para ulama di wilayah islam baru tersebut, terutama dari kawasan Asia tenggara khususnya Indonesia.

Bila kita mengamati judul-judul kitab yang baisa disajikan oleh para kiai kepada santrinya, kita pun akan merasa bangga karena ternyata para ulama Indonesia banyak yang terjun dalam meramaikan khazanah kitab-kitab agama yang tenar dengan nama " Kitab gundul " ini, Terutama ulama dari jawa yang memiliki peran besar bagi perkembangan islam di pulau jawa sendiri, khususnya bagi kalangan pesantren.

Dipesantren, siapa yang tidak mengenal kitab-kitab seperti sulam munajat, kasyifatus saja, yang merupakan karya Imam Nawawi Banten. dijenjang lebih atas ada Al-Turmusi, karya Syekh Mahfudz, Termas Pacitan. An-Nafahat Syarah Al-Waraqat, Karya Syekh khotib, Minangkabau. Adabul 'Alim Wal Muta'allim Karya KH. Hasyim Asy'ari Jombang, dan lain sebagainya.

Kitab-kitab tersebut adalah hasil karya ulama tanah air kita. Sebagian dari mereka ada yang bermukim dan wafat ditanah Arab. Jumlah kitab-kitab ulama tanah Air kita sangatlah banyak. Bahkan menurut petugas perpustakaan masjidil haram, manuskrip tulisan ulama dari jawa yang kini ada diperpustakaan tersebut sebanyak 7000 (tujuh ribu).

Dari catatan tersebut, kita menjadi tahu bahwa ternyata cukup besar keikut andilan para ulama Indonesia dalam kancah ilmu agama diberbagai negara. Sehingga tidak mengherankan jika kitab-kitab karya ulama kita banyak yang populer dinegara lain, bahkan dijazirah Arab sendiri.

 Dari Berbagai Sumber.
Bagikan Artikel Ini Ke Teman Anda

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah Yang Baik