Selasa, 11 Agustus 2015

Amalan Doa Doa Khusus Bagi Suami Dan Istri

Amalan Doa Doa Khusus Bagi Suami Dan Istri
Amalan Doa Doa Khusus Bagi Suami Dan Istri

Wahai Saudaraku yang dirahmati Allah,Dalam menjalani kehidupan di dunia ini kita selalu di wajib kan untuk selalu Ber do'a dan Ber usaha dan Alloh SWT lah yg menentukan.Berusaha tanpa berdo'a adalah sombong dan Berdo'a tanpa ada usaha adalah sia-sia.

Doa boleh kita panjatkan kepada Allah dengan bahasa apa pun; bahasa Inggris, Indonesia, Jawa, Sunda, dan sebagainya. Namun, apabila hafal doa-doa yang bersumber dari Al-Qur'an maupun hadits Nabi, tentu itu lebih baik.Lebih afdhal.

Berikut saya bagikan beberapa khazanah doa dari berbagai sumber :

Edisi kali ini adalah doa-doa spesial untuk Anda yang sudah berkeluarga (menyandang status sebagai suami atau istri), yakni mulai doa malam pertama, doa saat hamil, melahirkan, dan doa kebaikan untuk anak-cucu.

1. Doa malam pertama


Allâhumma innî as`aluka khairahâ wa khaira mâ jabaltahâ ‘alaihi, wa a’ûdzu bika min syarrihâ wa syarri mâ jabaltahâ ‘alaihi.

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan istri dan juga kebaikan tabiatnya, dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukannya serta keburukan tabiatnya.”

Doa ini dibaca pada malam pertama sebelum melakukan hubungan suami istri. Dibaca seraya menyentuh atau mencium ubun-ubun sang istri. Hal ini --insya Allah-- selain menambah rahmat Allah, tentu juga menjadikan kedekatan hati antara suami dan istri yang sehingga menjadikan hubungan mereka kian romantis dan harmonis.

2. Doa sebelum bersenggama.


Bismillâhi allâhumma jannibnasy-syaithâna wa jannibisy-syaithâna mâ razaqtanâ.

“Dengan menyebut nama Allah, ya Allah hindarkanlah kami dari gangguan setan dan hindarkan pula anak yang Engkau anugerahkan kepada kamu dari gangguan setan.” (Muttafaq ‘alaih).

Dengan membaca doa tersebut, pasangan suami istri berarti telah memulai hubungan biologis mereka dengan dilandasi keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt.. Dengan dasar keimanan dan ketakwaan inilah Allah akan memberi pertolongan kepada keduanya, yakni menjauhkan buah hatinya dari godaan setan.

3. Doa memohon anak laki-laki


Allâhumma innî usammî mâ fî bathnî/bathni zaujatî (hâdzihî muhammadan faj’alhu lî dzakaran bi haqqi shâhibi hâdzal ismisy-syarîfi sayyidinâ muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam.

“Ya Allah, sesungguhnya aku menamai anak yang masih ada dalam perutku/perut istriku dengan nama Muhammad. Maka,jadikanlah berupa anak lelaki dengan mendapat kebenaran (Nabi) yang mempunyai nama mulia ini, yaitu junjungan kita Muhammad saw..”

Atau

Rabbi innî nadzartu laka mâ fî bathnî muharraran fataqabbal minnî innaka antas samî’ul ‘alîm.

“Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku menadzarkan kepada Engkau anak yang berada dalam kandunganku menjadi hamba yang shalih dan berkhidmad (di Baitul Maqdis). Karena itu, terimalah (nadzar) itu dariku. Sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.s. Ali Imran [3]: 35)

4. Doa memohon anak perempuan


Allâhumma innî usammî mâ fî bathnî/bathni zaujatî hâdzihî … faj’alhâ lî mar`tan shâlihatan.

“Ya Allah, sesungguhnya aku akan memberikan nama anak yang masih ada dalam kandunganku/kandungan istriku dengan nama … maka jadikanlah ia (berupa) anak perempuan yang shalihah.”

5.Doa empat bulan kehamilan


A’ûdzubillâhi minasy-syaithânirrajîm. Bismillâhi wa billâhi wa minallâhi wa ilallâh. wa man ghaliba illallâh wa lâ yafûtuhu hâribun minallâh wa huwal hayyul qayyûmu. Nu’îdzu hâdzal hamlal bâligha arba’a asyhurin billâhil-lathîfil-hafîzhi alladzî lâilâha illâhu ‘âlimul ghaibi wasy-syahâdah huwar-rahmânur-rahîmu.
Wa nu’îdzuhu bi kalimâtillahit-tâmmati wa bi asmâ`ikal-mu’azhzhamati wa âyâtihil-karîmati wa hurûfihal-mubârakati min syarril insi wal-jânni wa min makril-laili wan-nahâri wal-âwâni wa min jamî’il-fitani wal-balâyâ wal-‘ishyâni wa min syarrin-naffâtsâti fil-‘uqadi wa min syarri hâsidin idzâ hasada.

Allâhummaj’alhu waladan shâlihan karîman kâmilan ‘âqilan ‘âliman nâfi’an mubârakan halîman. Allâhumma zayyinhu bizînatil akhlâqil-karîmati wash-shûratil jamîlati dzil-haibati wal-hai`atil-malîhati warrûhi ‘alal fithratil jazîlati.

Allâhummaktubhu fî zumratil ‘ulamâ`ish-shâlihîna wa hamalatil-qur`ânil-‘âmilîna warzuqhu ‘amalan yuqarribuhu ilal jannati ma’an-nabiyyîna yâ akramal akramîna wa yâ khairar-râziqîna.

Allâhummarzuqhu wa ummahu fî thâ‘atikal maqbûlâti wa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibâdatikal-mardhiyyati wahfazhhu minas-siqthi wan-naqshi wal-‘illati wal-kasri wal-khilqathil-madzmûmati hatta wadha’athu ummuhu ‘alâ shihhatin wa ‘âfiyatin wa suhûlatin wa yusratin min ghairi maradhin wa ta’abin wa ‘usratin bi syafâ’ati sayyidinâ muhammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallama.

“Aku berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah, demi Allah, dari Allah dan kepada Allah, dan tiada kejayaan kecuali Allah, tidak akan bisa lari seseorang yang lari dari jalan Allah, Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), Aku berlindung kepada Allah Yang Mahalembut dan Maha Memelihara untuk kehamilan ini yang telah mencapai empat bulan, (Dia-lah Allah) Yang tiada tuhan selain Dia, Dia mengetahui yang gaib dan yang tampak,Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Aku pun memohon perlindungan dengan kalimat-kalimat Allah Yang Mahasempurna, dengan nama-nama-Nya Yang Mahaagung, ayat-ayat-Nya yang mulia, dan huruf-hurufnya yang memberi keberkahan, dari kejahatan manusia dan jin, dan dari tipu daya di waktu siang dan malam juga di semua waktu, dari segala fitnah, balak, dan kemaksiatan, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki. Ya Allah, jadikanlah ia anak yang shalih lagi mulia, sempurna, berakal, alim,menebarkan kemanfaatan, membawa keberkahan, dan bijaksana. Ya Allah, hiasilah ia dengan perhiasan akhlak yang mulia,bentuk tubuh yang indah, mempunyai keteguhan, kehormatan, dan paras yang baik, dan jiwa yang suci. Ya Allah, catatlah ia ke dalam golongan ulama yang shalih, para penghapal Al-Qur’an yang ahli mengamalkan (kandungan Al-Qur’an), dan karuniakanlah kepadanya amal yang mendekatkannya menuju surga bersama para nabi, wahai Dzat Yang Maha mulia dan Pemurah, dan sebaik-baik Pemberi rezeki. Ya Allah, karuniakanlah kepadanya dan ibunya ketaatan yang Engkau terima, dzikir kepadamu, syukur kepadamu, ibadah yang baik yang Engkau ridhai, dan peliharalah ia dari keguguran kekurangan,kecacatan, keretakan, dan bentuk yang buruk sampai akhirnya ibunya melahirkannya dalam keadaan sehat wal’afiat, mudah dan lancar, tanpa kesakitan, kepayahan, dan kesulitan dengan syafaat junjungan kita Nabi Muhammad saw..”

6. Doa tujuh bulan kehamilan


Allâhumma yâ mubarriku bârik lanâ fil-‘umri war-rizqi wad-dîni wad-dunyâ wal-waladi. Allâhumma yâ hâfizhu ihfazh waladî mâ dâma fi bathni ummihî wasyfihî ma’a ummihî antasy-syâfî lâ syifâ`a illâ syifâ`uka wa lâ yughâdiru saqaman. Allâhumma shawwir mâ fî bathnihâ shûratan hasanatan jamîlatan kâmilatan wa tsabbit fî qalbihî îmânan bika wa birasûlika.

Allâhummaj’alhu shahîhan kâmilan wa ‘âqilan hâdziqan ‘âliman ‘âmilan. Allâhumma akhrijhu min bathnihâ waqta wilâdatihâ sahlan wa salâman. Allâhumma thawwil ‘umrahu wa shahhih jasadahu wa hassin khuluqahu wa afshih lisânahu wa ahsin shautahu li qirâ`atil-hadîtsi wal qur`ânil-‘azhîmi bi jâhi sayyidil mursalîna sayyidinâ muhammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallama.

“Ya Allah, Dzat Pemberi berkah, berilah berkah kepada kami dalam umur, rezeki, agama, dunia, dan anak. Ya Allah, Dzat Yang Menjaga, jagalah anak kami selama dia dalam kandungan ibunya, dan berilah kesehatan beserta ibunya. Engkau adalah Dzat yang menyembuhkan, tidak ada obat (kesembuhan) kecuali obat (kesembuhan) yang datang dari-Mu,kesembuhan yang tidak akan membawa penyakit. Ya Allah, bentuklah dia yang dalam kandungan ibunya dengan bentuk yang baik dan cantik/tampan serta sempurna, dan tetapkanlah dalam hatinya keimanan kepada-Mu dan Rasul-Mu. Ya Allah,jadikanlah dia orang yang sehat, sempurna, punya akal, cerdas, alim dan mengamalkan ilmunya. Ya Allah, keluarkanlah ia dari perut ibunya pada saat ia dilahirkan dengan mudah dan selamat. Ya Allah, berilah ia umur panjang, berilah kesehatan dalam tubuhnya, baikkanlah akhlaknya, fasihkanlah lisannya, dan karuniakanlah kepadanya suara yang merdu untuk membaca hadits dan Al-Qur’an yang mulia, dengan keagungan penghulu para utusan, junjungan kita Nabi Muhammad saw..”

7. Doa untuk keselamatan bayi


Dalam kitab Al-Kalimuth Thayyib disebutkan bahwa ketika Fatimah, putri Rasulullah, telah dekat masa kelahiran anaknya,Rasulullah memerintahkan Ummu Salamah dan Zainab binti Jahsy agar mendatangi Fatimah untuk membacakan ayat Kursi di dekatnya bersama rangkaian ayat berikut:

a. Ayat Kursi (Q.s. Al-Baqarah [2] : 255)


Allâhu lâ ilâha illâ huwal hayyul qayyûmu, lâ ta`khudzuhû sinatuw-walâ naum, lahû mâ fis-samâwâti wa mâ fil ardh,man dzalladzî yasyfa’u ‘indahû illâ bi`idznih, ya’lamu mâ baina aidîhim wa mâ khalfahum wa lâ yuhîthûna bi syai`im-min ‘ilmihî illâ bimâ syâ`, wasi’a kursiyyuhus-samâwâti wal ardha wa lâ ya`ûduhû hifzhuhumâ wa huwal ‘aliyyul‘azhîm.

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.”

b. Surat Al-A’raf [7] :54


Inna rabbakumullâhulladzî khalaqas-samâwâti wal ardha fî sittati ayyâmin tsummastawâ ‘alal arsy. Yughsyillailannahâra yathlubuhû hatsîtsaw-wasy-syamsa wal qamara wan-nujûma musakhkharâtin bi amrih, alâ lahul khalqu wal amru tabârakallâhul ‘âlamîn.

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam.”

c. Surat Yunus [10] : 3


Inna rabbakumullâhul-ladzî khalaqassamâwâti wal ardha fî sittati ayyâmin tsummastawâ ‘alal ‘arsyi yadabbirul amra,mâ min syafî’in illâ min ba’di idznihî dzâlikumullâhu rabbukum fa’budûhu afalâ tadzakkarûn.

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian Itulah Allah, Tuhan kamu, Maka sembahlah Dia. Maka Apakah kamu tidak mengambil pelajaran?”

d. Surat Al-Falaq


Qul a’ûdzu birabbil falaq. Min syarri mâ khalaq. Wa min syarri ghâsiqin idzâ waqab. Wa min syarrin naffâtsâti fil ‘uqad.Wa min syarri hâsidin idzâ hasad.

“Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.”

e. Surat An-Nâs


Qul a’ûdzu birabbin-nâs. Malikinnâs. Ilâhin-nâs. Min syarril waswâsil khannâs. Alladzî yuwaswisu fî shudûrin nâs. Minaljinnati wannâs.

“Katakanlah: Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. raja manusia. sembahan manusia. dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”

8. Doa mohon perlindungan untuk anak


Wa innî u’îdzuhâ bika wadzurriyyatahâ minasy-syaithânirrajîm.

“Dan sesungguhnya aku memohon perlindungan untuknya seerta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau dari setan yang terkutuk.”

9. Doa agar diberi keturunan yang shalih


Rabbi hablî minash-shâlihîn.

“Wahai Tuhanku, berilah aku (keturunan) yang shalih.”

Atau

Rabbi hablî min ladunka dzurriyatan thayyibatan innaka samî’ud du’a`i.

“Wahai Tuhanku, berilah aku anak cucu yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”

Atau

Rabbi auzi’nî an asykura ni’matakal-latî an’amta ‘alayya wa ‘alâ wâlidayya wa an a’mala shâlihan tardhâhu wa ashlihlî fî dzurriyyatî.

“Wahai Yuhanku, jadikanlah aku orang yang pandai mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.”

10. Doa agar dikaruniai keturunan yang menyejukkan hati


Rabbanâ hab lanâ min azwâjinâ wa dzurriyyatinâ qurrata a’yunin waj’alnâ lil muttaqîna imâman.

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”

11. Doa agar dimudahkan dalam melahirkan (1)


Allâhumma yâ fârijal hammi wa kâsyifal ghammi wa rahmânad-dunyâ wal-âkhirati wa rahîmahuma, irhamnî/irham zaujatî rahmatan tughniha bihâ ‘an rahmati jamî’i khalqika, tafruju biha kurbatahâ wa taksyifu bihâ ghammahâ wa tuyassiru wilâdatahâ, wa qudhiya baynahum bilhaqqi wa hum lâ yuzhlamûna.

“Ya Allah, wahai Yang Maha Menghilangkan duka, Yang Melepaskan derita, Yang Pengasih dan Penyayang di dunia dan akhirat, sayangi … binti … dengan kasih sayang yang tidak membutuhkan lagi kasih sayang dari seluruh makhluk-Mu,dengannya Kau hilangkan dukanya, Kau lepaskan deritanya, Kau mudahkan dalam melahirkan. Telah ditetapkan di antara mereka kebenaran sementara mereka tidak dizalimi.

11. Doa Agar Dimudahkan Melahirkan (2)


Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan, suatu ketika Nabi Isa a.s. berjalan melewati seekor lembu yang sedang kesulitan melahirkan anaknya karena melintang di dalam perutnya. Lembu itu kemudian berkata, “Wahai kalimah Allah, berdoalah kepada Allah untukku agar melepaskanku dari kesulitan yang sedang aku alami ini!” Nabi Isa kemudian berkata, “Ucapkanlah:

Yaa khaaliqan-nafsi minan-nafsi wa yaa mukhallishan-nafsi minan-nafsi wa yaa mukhrijan-nafsi minan-nafsi khallishhaa.

Wahai Pencipta jiwa yang berasal dari jiwa, wahai Dzat Yang Melepaskan jiwa dari jiwa, wahai Dzat Yang Mengeluarkan jiwa dari jiwa, selamatkanlah ia.”

Dalam riwayatnya, Ibnu Abbas mengatakan bahwa induk lembu itu segera melahirkan anaknya dan seketika itu pula ia berdiri menciumi anaknya yang baru saja dilahirkannya.

Imam Ibnul Qayyim dalam kitab Zaadul Ma’aad (IV/358) berkata, “Jika seorang wanita mengalami kesulitan melahirkan anaknya, tulislah doa ini ( ''do'a di atas red'')untuknya.”

Ummu Abdillah Naurah, penulis buku Al-Ifaadah fii maa Jaa’a fii Wirdil Wilaadah, mengatakan bahwa seorang wanita hamil baik juga memanjatkan doa ini sebanyak tiga kali.

12. Doa akan melahirkan


Hannatu waladat maryama wa maryamu waladat ‘îsâ, wal-ardhu tad’ûka yâ waladu, ukhruj biqudratil malikil ma’bûdi.

“Hannah melahirkan Maryam, Maryam melahirkan Isa, dan bumi ini telah memanggilmu wahai anak (dalam kandungan),keluarlah dengan kekuasaan (Allah) Dzat Yang Maha Merajai dan Yang Disembah.”

13. Doa menyaksikan bayi yang baru lahir


U’îdzuka bikalimâtillahit tâmmâti min kulli syaithânin wahâmmatin wa min kulli ‘ainin lâmmatin.

“Aku memohonkan perlindungan untukmu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahata setiap setan dan binatang-binatang berbisa dan dari setiap mata yang dengki.”

14. Doa untuk bayi yang baru lahir sesudah diadzankan


U’îdzuhu bil-wâhidish-shamadi min kulli syarri dzî hasadin.

“Ya Allah Yang Maha Esa, tempat semua orang meminta, aku mohon perlindungan-Mu (untuk anakku) dari segala kejahatan orang yang dengki.”

15. Doa ketika dikaruniai anak


Rabbij’alnî muqîmash-shalâti wa min dzurriyatî rabbanâ wa taqabbal du’â`. Rabbanaghfir lî wa liwâlidayya wa lil-mu`minîna yauma yaqûmul hisâbi.

“Wahai Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap mendirikan shalat. Wahai Tuhan kami, kabulkanlah doaku. Wahai Tuhan kami, berilah ampun kepadaku dan kepada ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).”

Doa di atas adalah doa Nabi Ibrahim a.s. ketika beliau dikaruniai dua orang anak, yakni Ismail dan Ishaq. Doa tersebut dapat diamalkan supaya putra putri yang akan kita lahirkan menjadi anak yang shalih/shalihah dan ahli ibadah sebagaimana putra-putra Ibrahim.

16. Doa agar anak cucu menjadi manusia yang taat dan patuh kepada Allah


Rabbanâ waj’alnâ muslimaini laka wa min dzurriyyatinâ ummatan muslimatan laka wa arinâ manâsikanâ wa tub ‘alainâ,innaka antat-tawwâbur-rahîmu.

“Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.”

17. Doa mohon kemakmuran untuk anak keturunan


Rabbanâ innî askantu min dzurriyyatî bî wâdin ghairi dzî zar’in ‘inda baitikal muharrami rabbanâ liyuqîmush shalâta faj’al

af`idatan minan nâsi tahwî ilaihim warzuqhum minats tsamarâti la’allahum yasykurûn.

“Wahai Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunan di lembah yang tidak mempunyai tanaman-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (Q.s. Ibrahim: 47)

Doa tersebut adalah permohonan untuk Hajar dan Ismail agar diberi kecukupan rezeki sewaktu mereka ditinggalkan di Makkah yang gersang dan tandus. Permohonan tersebut dikabulkan Allah, terbukti dengan negeri Makkah yang kemudian ramai dikunjungi orang untuk menunaikan ibadah haji dan umrah.

Wa Allohu A'lam....

Pesan-Pesan Kehidupan Oleh KH.Asrori Al-Ishaqi

Pesan-Pesan Kehidupan Oleh KH.Asrori Al-Ishaqi
KH.Asrori Al-Ishaqi
Dari banyak isi Dawuh-Dawuh KYAI ASRORI AL ISHAQI Dalam pengajian beliau terdapat beberapa wasiat atau pesan Beliau yang hampir selalu berulang dan sangat sering di wanti-wanti kan kepada kita.

Ada tujuh pesan mulia KH.Asrori Al-Ishaqi di antaranya ialah :

(1). Dalam setiap amal ibadah apapun yang kita lakukan..
marilah didasari dengan selalu MERASA HINA (“APES”) di Hadapan Allah SWT.

(2). Dalam pergaulan dengan sesama..marilah kita gunakan “Akhlaqul-Karimah” yang didasari dengan selalu merasa :
“ORANG LAIN LEBIH MULIA KETIMBANG DIRI KITA, DAN DIRI KITA LEBIH HINA KETIMBANG ORANG LAIN”.

(3). Jadikanlah diri kita sebagai orang yang pandai “BERSYUKUR”

(4). Jadikanlah diri kita sebagai orang yang memiliki sifat “WELAS-ASIH”.
Artinya, “mudah tersentuh hatinya”terhadap kesulitan atau derita sesama, serta cepat-tanggap dalam membantu atau menolong, meskipun hanya mampu mendoakan.

(5). Jadikanlah diri kita sebagai orang yang “MUDAH MENGALAH”

(6). Jadikanlah umur kita ini..
“SELALU BERISI HAL-HAL YANG BERMANFAAT”

(7). “JANGAN PERNAH BERBUAT DHOLIM” terhadap sesama.

Jika kita renungkan, hampir semua persoalan hidup di zaman sekarang ini,Sepertinya berakar atau bersumber dari kurang diterapkannya salah satu atau beberapa pesan Mulia beliau tersebut.

Semoga kita dapat memahami dan melaksanakan pesan beliau tersebut se-maksimal mungkin… Amin….!

Source : Den-Raden

Keteladan KH Ali Ma'sum Menurut KH Mustofa Bisri

Keteladan KH Ali Ma'sum Menurut KH Mustofa Bisri
KH Ali Ma'sum dan KH Bisri Musthofa
KH Ali Ma'sum adalah guru yang paling banyak mempengaruhi perjalanan hidup KH Musthofa Bisri (Gus Mus). karena KH Ali Ma'sum memberikan kebebasan kepada para santri untuk mengembangkan bakat seni.

Dalam pandangan beliau (Gus Mus.red) KH Ali Ma'sum adalah seorang kiai yang tidak hanya memiliki keilmuan tinggi tetapi juga dermawan terhadap para santri.
 
Beliau (Gus Mus) pernah dawuh:
 
“Pak Ali itu adalah sosok kebapakan, yang sangat mengerti manusia, ngewongke wong (memanusiakan manusia). Hanya di Krapyak, ada santri ndak punya uang, pinjam ke Kyainya, Dulu itu di setiap sudut pesantren di pasangi speaker timbal balik. Ketika Pak Ali ngendikan (bicara), bisa didengar santri dan begitu pun sebaliknya. 
Jadi Pak Ali itu tahu semua tingkah polah santri-santri. Jika ada santri yang malu-malu pinjam sama Pak Ali, santri itu bicara di dekat speaker. Bilang kalau enggak punya uang. Masya Allah, Pak Ali yang mendengar keluhan santri tersebut langsung meminjaminya. Kalau tidak Pak Ali tidak mungkin ada,” kenang beliau (Gus Mus)

Selain dermawan, beliau juga mengutarakan bahwa KH. Ali Ma'sum merupakan seorang kiai yang hafal seluruh nama santri-santrinya.
 
“Kiai Ali itu hafal semua nama santri. Kalau ada haulnya Kiai Munawwir atau acara mantenan, semua santri itu dikasih undangan dan ditandatangani langsung oleh Kiai Ali. Jadinya nggak enak kalau tidak datang,” ujar beliau (Gus Mus)

Cerita lainnya, selama nyantri bersama kakak beliau, KH. Kholil Bisri. Tidak sekalipun beliau didukani (dimarahi) oleh KH. Ali Ma'sum, kecuali saat beliau memaksa Al-Maghfurlah untuk kerso (bersedia) menjadi Rais Am NU pada waktu itu.

“Beliau marah betul. Tidak pernah saya dimarahi kecuali waktu itu. Saya masih ingat betul bagaimana reaksi beliau. Kamu santriku atau bukan? Kok ikut-ikutan nyuruh aku jadi Rais Aam? Kamu pengen aku cepat mati? ” kenang beliau (Gus Mus) tentang Mbah Ali Maksum.

Kiai –kiai seperti itu adalah Kiai yang berasal dari masyarakat. Diakui dan benar-benar dekat dengan masyarakat. Sosok seperti Pak Ali adalah Kiai yang mewaqafkan dirinya, sepenuhnya untuk umat.
 
Tidak seperti Kiai atau ustadz bikinan Pers atau Media itu. Sedikit-sedikit pakai Sorban dan minta dipanggil Ustadz. Terkadang cara memakai sorbannya masih lebih bagus KH Maimoen Zubair ujar beliau (Gus Mus)

termasuk pesan beliau (KH Ali Ma'sum) adalah:

١. العلم والتعلم بنهضة العلماء
 
Pertama, yakni Warga Nahdliyyin mesti mempelajari apa dan bagaimana NU.

٢. العمل بنهضة العلماء

Kedua, yaitu setelah mempelajari juga dianjurkan untuk diamalkan dan diajarkan.

٣. الجهاد بنهضة العلماء

Ketiga, berjihad sesuai dengan ruh Nahdlatul Ulama yang tercermin dalam Rahmatal lil 'alamin.

٤. الصبر بنهضة العلماء

Keempat, ketika kita berjuang harus sabar dengan kemasan Nahdlatul Ulama.

٥. الثقة بنهضة العلماء

Kelima, setelah semuanya dilakukan kita harus memiliki keyakinan terhadap perjuangan Nahdlatul Ulama.

.أفاض الله لنا من بركاته وعلومه ونفحاته وانواره

Keistimewaan KH Bisri Musthofa Ayah KH Musthofa Bisri (Gus Mus)

Keistimewaan KH Bisri Musthofa Ayah KH Musthofa Bisri (Gus Mus)
KH Bisri Musthofa dan KH Musthofa Bisri
KH Bisri Musthofa ayah KH Musthofa Bisri atau Kyai yang sekarang akrab dengan panggilan Gus Mus dan KH Ali Ma'sum krapyak adalah guru yang paling banyak mempengaruhi perjalanan hidup Gus Mus, Kedua kiyai tersebut memberikan kebebasan kepada para santri untuk mengembangkan bakat seni.

KH. Bisri Mustofa dikenal sebagai seorang kiai pengarang yang menulis beberapa buah kitab, khususnya dalam Bahasa Jawa, di antaranya (yang cukup terkenal) adalah Tafsir al-Ibriz. Selain dikenal sebagai seorang kiai penulis, pengasuh Pondok Pesantren Raudhatuth Thalibin Leteh Rembang ini juga dikenal sebagai seorang orator dan politikus.

Suatu hari K.H. Musthofa Bisri (Gus Mus) putra KH Bisri Musthofa, pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin LetehRembang, Jawa Tengah, kedatangan seorang tamu dari Cirebon, Jawa Barat.

“Assalamu ‘alaikum. Anda Gus Mus?” tanya si tamu yang namanya tidak tercatat dalam ingatan beliau.

“Ya, benar, saya Musthofa,” jawab Gus Mus

“Saya dari Cirebon, (kata si tamu). “Saya ingin menyampaikan pesan Kiai Bisri. Beliau berpesan kepada saya agar menemui Anda, dan meminta agar Anda mengoreksi cetakan Al-Quran Menara Kudus. Karena pada cetakan itu, dalam surah Al-Fath, di situ ada sedikit kesalahan kecil dalam penulisan.”

Tentu saja beliau (Gus Mus) kaget. Namun untuk tidak mengecewakan tamunya,beliau menahan diri untuk mengatakan yang sebenarnya. “Kapan Anda ketemu beliau?” tanya Gus Mus

“Kemarin di Cirebon,” jawab si tamu datar.

Gus Mus kemudian tidak terlalu memikirkan hal ihwal tamunya. Pesannya itulah yang lebih istimewa. Kepada tamunya itu; Gus Mus mengungkapkan bahwa Kiai Bisri adalah ayahnya, tapi telah meninggal empat puluh hari sebelumnya.

Tentu saja si tamu keheranan, namun ia juga tidak bisa berkata apa-apa lagi, karena memang kedatangannya hanya untuk menyampaikan pesan singkat itu.

Gus Mus kemudian segera menemui K.H. Abu Amar dan K.H. Arwani di Kudus, keesokan harinya. Kedua kiai tersebut adalah penghafal Al-Quran yang dipercaya penerbit Menara Kudus untuk menerbitkan kitab Tafsir Al-lbriz, sebagai tashhih atau korektor. beliau ingin meyakinkan diri beliau tentang pesan orang dari Cirebon itu kepada K.H. Abu Amar dan K.H. Arwani.

Setelah berdiskusi mendalam, ternyata informasi tersebut benar. Kesalahan itu terdapat dalam ayat ke-18 surah Al-Fath. Ayat tersebut mestinya tertulis :

(لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ)
 
laqad radhiyallahu ‘anil mu’minina, bukan laqad radhiyallahu 'ala mu'minin.

Keistimewaan KH Bisri Musthofa Ayah KH Musthofa Bisri (Gus Mus)
KH Bisri Musthofa dan KH Ali Ma'sum

Pengalaman yang sama juga dialami lagi oleh Gus Mus. Dalam kesempatan yang lain ia mendapat tamu, juga dari Cirebon.

“Anda diminta Kiai Bisri agar melanjutkan karya beliau yang belum selesai,” kata tamu itu.

“Kapan Anda ketemu beliau?” tanya Gus Mus.

“Kemarin di Cirebon,” jawab si tamu, juga dengan nada ringan dan datar.

Setelah mengucapkan terima kasih, kepada tamunya kali itu Gus Mus menjelaskan bahwa Kiai Bisri telah wafat beberapa waktu sebelumnya.

Reaksi si tamu pun sama, karena tujuannya ke Rembang tak lain hanyalah untuk menyampaikan pesan Kiai Bisri Mushofa.

Pengalaman Gus Mus itu mempertegas kebenaran firman Allah dalam surah Al-Hijr ayat 9,

(إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ),
 
“Sesungguhnya Kami lah yang menurunkan Al-Quran dan kami benar-benar memeliharanya.”

Dan dalam surah Ali Imran ayat 169,
 
(وَلا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ )
 
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Bahkan, mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki"

Oleh karena itu, sering kali kita mendengar para kiai yang telah mencapai maqam tertentu ketika meninggal dunia masih dapat menemui seseorang, bukan sekadar dalam mimpi, namun seperti di alam nyata. Hal ini juga terjadi pada KH. Muntaha al-Hafizh Wonosobo dan beberapa kiai lainnya. Ya, itu memang karomah dari sang kiai.

Mengenai KH Bisri Musthofa, beliau wafat pada hari Rabu 16 Februari 1977 pada usia 64 tahun, tepat seminggu menjelang pemilihan umum tahun tersebut. Sedangkan KH Musthofa Bisri (Gus Mus) adalah putra keduanya yang kini meneruskan memimpin Pondok Pesantren Raudhatuth Thalibin Leteh Rembang, peninggalan Beliau KH Bisri Musthofa.

أفاض الله لنا من بركاته وعلومه ونفحاته وانواره

Kamis, 06 Agustus 2015

8 Kelompok Manusia Ini Bisa Merubah Kehidupan Anda

8 Kelompok Manusia Ini Bisa Merubah Kehidupan Anda


Dalam Kitab Tanbihul Ghofilin Di jelaskan

 قََالَ الْحُكَماءُ
Orang- orang bijak berkata :

مَنْ جَلَسَ مَعَ ثَمَانِيَةِ أَصْنَافٍ مِنَ النَّاسِ، زَادَهُ اللَّهُ ثَمَانِيَةَ أَشْيَاءَ 
“Barang siapa sering duduk bersama 8 orang kelompok manusia, Allah akan menambahinya 8 perkara:

مَنْ جَلَسَ مَعَ الْأَغْنِيَاءِ، زَادَهُ اللَّهُ حُبَّ الدُّنْيَا وَالرَّغْبَةَ فِيهَا

1. Barangsiapa duduk bersama orang-orang kaya, Allah akan menambahi cinta kepada dunia dan semangat untuk mendapatkan dunia.

 وَمَنْ جَلَسَ مَعَ الْفُقَرَاءِ، زَادَهُ اللَّهُ الشُّكْرَ وَالرِّضَا بِقِسْمَةِ اللَّهِ تَعَالَى

2. Barangsiapa duduk bersama orang-orang miskin, Allah akan menambahi perasaan syukur dan ridho atas pemberian Allah.

 وَمَنْ جَلَسَ مَعَ السُّلْطَانِ، زَادَهُ اللَّهُ الْكِبْرَ، وَقَسَاوَةَ الْقَلْبِ

3. Barangsiapa duduk dengan para pemimpin/raja, Allah akan menambahi perasaan sombong dan kerasnya hati.

 وَمَنْ جَلَسَ مَعَ النِّسَاءِ، زَادَهُ اللَّهُ الْجَهْلَ، وَالشَّهْوَةَ، وَالْمَيْلَ إِلَى عُقُولِهِنَّ

4. Barangsiapa duduk dengan perempuan, Allah akan menambahi kebodohan, syahwat dan condong kepada akal perempuan.

 وَمَنْ جَلَسَ مَعَ الصِّبْيَانِ، زَادَهُ اللَّهُ اللَّهْوَ وَالْمِزَاحَ

5. Barangsiapa duduk dengan anak-anak kecil, Allah akan menambahi lalai dan senda gurau.

 وَمَنْ جَلَسَ مَعَ الْفُسَّاقِ، زَادَهُ اللَّهُ الْجُرْأَةَ عَلَى الذُّنُوبِ، وَالْمَعَاصِيَ وَالْإِقْدَامَ عَلَيْهَا، وَالتَّسْوِيفَ فِي التَّوْبَةِ

6. Barangsiapa duduk dengan orang-orang fasik, Allah akan menambahi berani berbuat dosa dan maksiat kemudian menunda-nunda taubat.

 وَمَنْ جَلَسَ مَعَ الصَّالِحِينَ، زَادَهُ اللَّهُ الرَّغْبَةَ فِي الطَّاعَاتِ وَاجْتِنَابَ الْمَحَارِمَ

7. Barangsiapa yang duduk dengan orang-orang soleh, Allah akan menambah perasaan cinta kepada amalan-amalan taat serta menjauhi hal-hal terlarang.

 وَمَنْ جَلَسَ مَعَ الْعُلَمَاءِ، زَادَهُ اللَّهُ الْعِلْمَ وَالْوَرَعَ

8. Barangsiapa yang duduk dengan para ulama’, Allah akan menambahkan ilmu dan wara'”


 تنبيه الغافلين للسمرقندي

Keterangan : Kitab Tanbihul Ghofilin (Imam As-Samarkhandi).
[KangSoul]

Tahapan Yang Benar - Sekolah Dulu - Bekerja Lalu Menikah

Tahapan Yang Benar - Sekolah Dulu - Bekerja Lalu menikah
Dalam kitab  Al-Asybah wa an-Nadzoir li Ibni Najm al-Imam Abu Hanifah an-Nu’man berwasiat Kepada Para Pemuda :


ولا تتوزوج الا بعد أن تعلم أنك تقدر على القيام بجميع حوائجها واطلب العلم أولا ثم اجمع المال من الحلال ثم تزوج, فانك ان طلبت المال في وقت التعلم عجزت عن طلب العلم ودعاك المال الى شراء الجواري والغلمان وتشتغل بالدنيا والنساء قبل تحصيل العلم, فيضيع وقتك ويجتمع عليك الولد ويكثر عيالك فتحتاج الى القيام بمصالحهم وتترك العلم.

Janganlah engkau (terburu2) menikah kecuali setelah engkau tau bahwasanya engkau sudah mampu untuk bertanggung jawab memenuhi seluruh kebutuhan2 istrimu.

carilah ilmu terlebih dahulu, kemudian (setelah punya ilmu) kumpulkanlah harta benda dari jalan yang halal lalu menikahlah.

Jika engkau mencari harta benda di tengah2 waktumu mencari ilmu, maka engkau akan lemah di dalam mendapatkan ilmu, karena harta benda selalu mengajakmu untuk terus berniaga dengan orang2 sekitarmu, dan engkau akan tersibukkan dengan urusan dunia juga wanita sebelum engkau benar2 mendapatkan ilmu.

(jika itu yang terjadi) maka waktumu akan tersia-siakan, dan engkau akan mempunyai banyak anak, keluargamu akan menjadi semakin banyak juga. Oleh karena itu, maka engkau akan sangat berhajat untuk memenuhi kebutuhan2 mereka dan engkau lalu meninggalkan ilmu.
واشتغل بالعلم في عنفوان شبابك ووقت فراغ قلبك وخاطرك ثم اشتغل بالمال ليجتمع عندك, فان كثرة الولد والعيال يشوش البال, فاذا جمعت المال فتزوج.

Sibukkanlah waktumu dalam mencari ilmu pada masa-masa mudamu, pada waktu hatimu masih senggang dari banyak pikiran, kemudian setelah itu (setelah ilmu berhasil diraih), sibukkanlah dirimu untuk mengumpulkan harta benda, karena sesungguhnya banyaknya anak dan keluarga akan mengganggu pikiran. Dan ketika harta sudah kau raih, maka menikahlah.

Gus Mus Rais Aam PBNU - KH Said Aqil Siroj Ketum PBNU 2015-2020 M

Gus Mus Rais Aam PBNU - KH Said Aqil Siroj Ketum PBNU 2015-2020 M
Gus Mus Rais Aam PBNU - KH Said Aqil Siroj Ketum PBNU 2015-2020 M

KH Mustofa Bisri (Gus Mus) ditetapkan sebagai Rais Aam PBNU periode 2015-2020 pada rapat yang berlangsung di ruang sidang Alun-alun Jombang, Rabu malam (5/8). Penetapan yang dibacakan H Syaifullah Yusuf itu merupakan hasil musyawarah 9 kiai Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa).

Penetapan ditandatangani anggota Ahwa yaitu KH Ma’ruf Amin, KH Nawawi Abdul Jalil, TGH Turmudzi Badruddin, KH Khalilurahman, KH Dimyati Rais, KH Ali Akbar Marbun, KH Makhtum Hannan, KH Maimoen Zubair, dan KH Mas Subadar.

Pada penetepan itu, disebutkan bahwa Gus Mus sebagai Rais Aam PBNU didampingi KH Makruf Amin sebagai Wakil Rais Aam. Kemudian pemimpin sidang meminta forum untuk membacakan surat Alfatihah atas penetapan itu.

Sementara itu para muktamirin juga kembali mempercayai KH Said Aqil Siroj sebagai Ketua Umum PBNU periode 2015-2020. Ia mendapat suara terbanyak pada pemilihan langsung di sidang utama Alun-alun Jombang, pada Kamis (6/8) dini hari.

Berikut perolehan suara dari dari beberapa calon. KH Said Aqil Siroj dipilih 207 muktamirin. Sedangkan H As’ad Said Ali dipilih 107 muktamirin. Disusul KH Salahuddin Wahid 10 suara. [nu.online]

Selasa, 04 Agustus 2015

Gus Mus - Sebuah Kecelakaan Saya Sebagai Pengganti Kyai Sahal Mahfudz

Gus Mus - Sebuah Kecelakaan Sebagai Pengganti Kyai Sahal Mahfudz
Gus Mus berpesan kepada muktamirin dengan mata berkaca-kaca.
Muktamar ke-33 NU kembali adem. Setelah Pejabat Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A Mustofa Bisri berkenan berbicara dan memberikan tausyiah di hadapan peserta Muktamar ke-33 NU. Pria yang akrab disapa Gus Mus itu datang setelah sebelumnya muncul perdebatan,ketegangan dan kericuhan yang sempat terjadi pada sidang pleno dalam pembahasan tata tertib semalam 3 agustus 2015. 

Gus Mus menangis saat menyampaikan tausiyah itu, membuat muktamirin hening. Sebagian pun terbawa haru dan tak kuasa menahan air mata.

Berikut ini tausiyah Gus Mus seperti dilansir Detik.com:

Ketika saya ikuti persidangan-persidangan yang sudah lalu, saya menangis karena NU yang selama ini dicitrakan sebagai organisasi keagamaan, panutan penuh dengan akhlakul karimah, yang sering mengkritik praktik-praktik tak terpuji dari pihak lain ternyata digambarkan di media massa begitu buruknya. 

Saya malu kepada Allah, malu pada KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri dan para pendahulu kita. Lebih-lebih ketika saya disodori koran yang headlinenya ‘Muktamar NU Gaduh, Muktamar Muhammadiyah Teduh’.

Saya mohon sekali lagi, kita membaca surat Al-Fatihah dengan ikhlas, mohon syafaatnya (Nabi Muhammad SAW).\

Rais Aam yang membikin saya menjadi punya posisi seperti ini, KH Sahal Mahfud, mengapa beliau wafat sehingga saya memikul beban ini, saya pinjam telinga anda, doakan saya, ini terakhir saya menjabat jabatan yang tidak pantas bagi saya.  
Dengarkanlah saya sebagai pemimpin tertinggi anda.
Mohon dengarkan saya, dengan hormat kalau perlu saya mencium kaki-kaki anda semua agar mengikuti akhlakuk karimah, Akhlak KH Haysim Asy’ari dan pendahulu kita.

Saya panggil kiai sepuh, rata-rata mereka prihatin semua, prihatin yang sangat mendalam. Di tanah ini terbujur kiai-kiai kita, di sini NU didirikan apa kita mau meruntuhkan di sini juga, Naudzubillah, saya mohon dengan kerendahan hati Anda melepasksan semuanya, dan memikirkan Allah dan pendiri kita.

Jadi, telah mempelajari situasi, maka para kiai yang berkumpul sampai tadi siang, di samping keprihatinan juga beberapa poin yang perlu dijadikan pedoman pembahasan selanjutnya.

Cuma sedikit yang kita sepekati untuk solusi agar tidak sama dengan di Senayan.
Pertama, apabila ada pasal yang belum disepakati dalam muktamar tentang pemilihan Rais Aam, tak bisa melalui musyawarah mufakat, maka akan dilakukan pemungutan suara oleh para Rois Syuriah

Kalau nanti Anda-Anda tidak bisa disatukan lagi, maka saya dengan para kiai memberikan solusi, kalau bisa musyawarah kalau tak bisa pemungutan suara. Itu AD/ART kita. Karena ini urusan pemilihan Rais Aam, maka kiai-kiai akan memilih pemimpin kiai.

Dan tatib yang sudah disepakati perlu segara dilakukan. Kalau ini Anda tetap tidak terima, maka saya yang terima, karena saya hanya Mustafa Bisri, saya hanya orang yang ditimpa kecelakaan menjadi pengganti Kiai Sahal. Kalau tidak, lepaskan saya saja.
Doakan mudah-mudahan saya hanya sekian saja untuk jadi Rais Aam.

Saya sejak belum tidur, bukan apa-apa, karena memikirkan anda-anda sekalian. Saya mohon maaf kepada semua muktamirin terutama yang dari jauh dan tua-tua, teknis panitia yang mengecewakan anda, maafkan lah mereka, maafkan saya. Itu kesalahan saya, mudah-mudahan anda sudi memaafkan saya.
Setelah tausiyah Gus Mus, pimpinan Sidang KH Slamet Effendy menawarkan kepada muktamirin apakah tawaran Kiai Sepuh bisa dijadikan pengganti pasal 19, muktamirin sepakat mengiyakan dan pembahasan tata tertib pun berjalan lancar. [detik.com]