Baca juga tulisan menarik lainnya
KH Ali Ma'sum dan KH Bisri Musthofa |
Dalam pandangan beliau (Gus Mus.red) KH Ali Ma'sum adalah seorang kiai yang tidak
hanya memiliki keilmuan tinggi tetapi juga dermawan terhadap para
santri.
Beliau (Gus Mus) pernah dawuh:
“Pak Ali itu adalah sosok
kebapakan, yang sangat mengerti manusia, ngewongke wong (memanusiakan
manusia). Hanya di Krapyak, ada santri ndak punya uang, pinjam ke
Kyainya, Dulu itu di setiap sudut pesantren di pasangi speaker timbal
balik. Ketika Pak Ali ngendikan (bicara), bisa didengar santri dan
begitu pun sebaliknya.
Jadi Pak Ali itu tahu semua tingkah polah
santri-santri. Jika ada santri yang malu-malu pinjam sama Pak Ali,
santri itu bicara di dekat speaker. Bilang kalau enggak punya uang.
Masya Allah, Pak Ali yang mendengar keluhan santri tersebut langsung
meminjaminya. Kalau tidak Pak Ali tidak mungkin ada,” kenang beliau (Gus
Mus)
Selain dermawan, beliau juga mengutarakan bahwa KH. Ali Ma'sum merupakan seorang kiai yang hafal seluruh nama santri-santrinya.
“Kiai Ali itu hafal semua nama santri. Kalau ada haulnya Kiai Munawwir
atau acara mantenan, semua santri itu dikasih undangan dan
ditandatangani langsung oleh Kiai Ali. Jadinya nggak enak kalau tidak
datang,” ujar beliau (Gus Mus)
Cerita lainnya, selama nyantri
bersama kakak beliau, KH. Kholil Bisri. Tidak sekalipun beliau didukani
(dimarahi) oleh KH. Ali Ma'sum, kecuali saat beliau memaksa
Al-Maghfurlah untuk kerso (bersedia) menjadi Rais Am NU pada waktu itu.
“Beliau marah betul. Tidak pernah saya dimarahi kecuali waktu itu. Saya
masih ingat betul bagaimana reaksi beliau. Kamu santriku atau bukan?
Kok ikut-ikutan nyuruh aku jadi Rais Aam? Kamu pengen aku cepat mati? ”
kenang beliau (Gus Mus) tentang Mbah Ali Maksum.
Kiai –kiai
seperti itu adalah Kiai yang berasal dari masyarakat. Diakui dan
benar-benar dekat dengan masyarakat. Sosok seperti Pak Ali adalah Kiai
yang mewaqafkan dirinya, sepenuhnya untuk umat.
Tidak seperti Kiai
atau ustadz bikinan Pers atau Media itu. Sedikit-sedikit pakai Sorban
dan minta dipanggil Ustadz. Terkadang cara memakai sorbannya masih lebih
bagus KH Maimoen Zubair ujar beliau (Gus Mus)
termasuk pesan beliau (KH Ali Ma'sum) adalah:
١. العلم والتعلم بنهضة العلماء
Pertama, yakni Warga Nahdliyyin mesti mempelajari apa dan bagaimana NU.
٢. العمل بنهضة العلماء
Kedua, yaitu setelah mempelajari juga dianjurkan untuk diamalkan dan diajarkan.
٣. الجهاد بنهضة العلماء
Ketiga, berjihad sesuai dengan ruh Nahdlatul Ulama yang tercermin dalam Rahmatal lil 'alamin.
٤. الصبر بنهضة العلماء
Keempat, ketika kita berjuang harus sabar dengan kemasan Nahdlatul Ulama.
٥. الثقة بنهضة العلماء
Kelima, setelah semuanya dilakukan kita harus memiliki keyakinan terhadap perjuangan Nahdlatul Ulama.
.أفاض الله لنا من بركاته وعلومه ونفحاته وانواره
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah Yang Baik