Selasa, 11 Agustus 2015

Keteladan KH Ali Ma'sum Menurut KH Mustofa Bisri

Baca juga tulisan menarik lainnya

Keteladan KH Ali Ma'sum Menurut KH Mustofa Bisri
KH Ali Ma'sum dan KH Bisri Musthofa
KH Ali Ma'sum adalah guru yang paling banyak mempengaruhi perjalanan hidup KH Musthofa Bisri (Gus Mus). karena KH Ali Ma'sum memberikan kebebasan kepada para santri untuk mengembangkan bakat seni.

Dalam pandangan beliau (Gus Mus.red) KH Ali Ma'sum adalah seorang kiai yang tidak hanya memiliki keilmuan tinggi tetapi juga dermawan terhadap para santri.
 
Beliau (Gus Mus) pernah dawuh:
 
“Pak Ali itu adalah sosok kebapakan, yang sangat mengerti manusia, ngewongke wong (memanusiakan manusia). Hanya di Krapyak, ada santri ndak punya uang, pinjam ke Kyainya, Dulu itu di setiap sudut pesantren di pasangi speaker timbal balik. Ketika Pak Ali ngendikan (bicara), bisa didengar santri dan begitu pun sebaliknya. 
Jadi Pak Ali itu tahu semua tingkah polah santri-santri. Jika ada santri yang malu-malu pinjam sama Pak Ali, santri itu bicara di dekat speaker. Bilang kalau enggak punya uang. Masya Allah, Pak Ali yang mendengar keluhan santri tersebut langsung meminjaminya. Kalau tidak Pak Ali tidak mungkin ada,” kenang beliau (Gus Mus)

Selain dermawan, beliau juga mengutarakan bahwa KH. Ali Ma'sum merupakan seorang kiai yang hafal seluruh nama santri-santrinya.
 
“Kiai Ali itu hafal semua nama santri. Kalau ada haulnya Kiai Munawwir atau acara mantenan, semua santri itu dikasih undangan dan ditandatangani langsung oleh Kiai Ali. Jadinya nggak enak kalau tidak datang,” ujar beliau (Gus Mus)

Cerita lainnya, selama nyantri bersama kakak beliau, KH. Kholil Bisri. Tidak sekalipun beliau didukani (dimarahi) oleh KH. Ali Ma'sum, kecuali saat beliau memaksa Al-Maghfurlah untuk kerso (bersedia) menjadi Rais Am NU pada waktu itu.

“Beliau marah betul. Tidak pernah saya dimarahi kecuali waktu itu. Saya masih ingat betul bagaimana reaksi beliau. Kamu santriku atau bukan? Kok ikut-ikutan nyuruh aku jadi Rais Aam? Kamu pengen aku cepat mati? ” kenang beliau (Gus Mus) tentang Mbah Ali Maksum.

Kiai –kiai seperti itu adalah Kiai yang berasal dari masyarakat. Diakui dan benar-benar dekat dengan masyarakat. Sosok seperti Pak Ali adalah Kiai yang mewaqafkan dirinya, sepenuhnya untuk umat.
 
Tidak seperti Kiai atau ustadz bikinan Pers atau Media itu. Sedikit-sedikit pakai Sorban dan minta dipanggil Ustadz. Terkadang cara memakai sorbannya masih lebih bagus KH Maimoen Zubair ujar beliau (Gus Mus)

termasuk pesan beliau (KH Ali Ma'sum) adalah:

١. العلم والتعلم بنهضة العلماء
 
Pertama, yakni Warga Nahdliyyin mesti mempelajari apa dan bagaimana NU.

٢. العمل بنهضة العلماء

Kedua, yaitu setelah mempelajari juga dianjurkan untuk diamalkan dan diajarkan.

٣. الجهاد بنهضة العلماء

Ketiga, berjihad sesuai dengan ruh Nahdlatul Ulama yang tercermin dalam Rahmatal lil 'alamin.

٤. الصبر بنهضة العلماء

Keempat, ketika kita berjuang harus sabar dengan kemasan Nahdlatul Ulama.

٥. الثقة بنهضة العلماء

Kelima, setelah semuanya dilakukan kita harus memiliki keyakinan terhadap perjuangan Nahdlatul Ulama.

.أفاض الله لنا من بركاته وعلومه ونفحاته وانواره
Bagikan Artikel Ini Ke Teman Anda

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah Yang Baik