Baca juga tulisan menarik lainnya
Seorang ulama besar Al-Jawi (Melayu, Sumatra) yang sebagai muslimin di tanah suci Mekkah hingga akhir hayatnya. Ulama ini memeiliki reputasi internasional didunia Islam. Termashur sebagai Muhaddist (Ahli Hadist), Musaid (Mata rantai sanad hadist), faqih (Ahli Fiqih), Ahli Ushul Fiqih, dan Muqri (Ahli Qira’ati) serta Mursyid Thariqat Syadizliyah, sebagai Imam dan Guru di Masjid haram Mekkah hingga akhir hayatnya, juga
ulama muallif ( pengarang kitab), kitab yang produktif untuk disiplin ilmu keislamaan dan beberapa harganya tergolong monumental dan bermutu tinggi.
Syeikh mahfudz Al-Tarmasi (Al- Turmusi, Al-Tarmasi) nama aslinya Muhammad Mahfudz. Riwayat hidupnya semasa kecil hingga dewasa ditulisnya sebagai informasi penting tertera pada kitabnya Muhibbah Dzil Fadhal jilid 4, disebutkan Ia dilahirkan di Desa Tremas, kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Kresidenan Madiun(Provinsi Jawa Timur), pada Tanggal 12 Jumadil Awal 1285 H bertepatan 31 Agustus 1868. Syeikh Mahfudz dilahirkan tahun 1285 H/1842 M, namun bila dihitung dengan cermat tahun 1285 H semasa dengan tahun 1868 H. Ayahnya KH. Abdullah adalah pengasuh pondok pesantren Tremas yang didirikan oleh kakeknya, KH. Abdul Manan (nama kecilnya R. Bagus Darto/ R. Bagus Sudarot ) tahun 1830, setelah menyelesaikan pendidikannya di pondok pesantren Gebang Tinatar Tegalsari Ponorogo asuhan KH. Khasan Besari, KH. Abdul Manan putra R. Demang Dipomenggolo yang di ambil menantu pamannya Demang Tremas R. Ngabei Honggowijoyo dan mereka keturunan kethok Jenggot punggawa kesultanan Surakarta yang ditugaskan membuka lahan (babat alas) Pacitan shingga menjadi perkampungan yang semakin ramai.
Muhammad Mahfudz pertama kali mengaji kepada ayahhandanya dipesantren Tremas, sampai khatam beberapa kitab (fathul Muin, fathul Wahab, syarah Syarqowi, Minhajul Qowim, Syarah Ibnu Qosim al Ghazali) dan sebagian tafsir jalalain. Lantas Ia berguru kepada Syeikh Soleh As-Samarani (Kyai Sholeh darat Semarang) untuk kitab-kitab tafsir Jalalain (2 kali Khatam), Syarah Al-Hikam (2 kali Khataman), dan kitab-kitab ilmu falaq yakni syarah al al-Mardim dan wasilah ath-Thalab. Setelah menganjak remaja Muhammad Mahfudz yang cerdas ini bersama adiknya Dimyathi bin Abdullah dikirimkan oleh ayah nya ke tanah suci Mekkah. Ia memperdalam ilmu-ilmu keislaman dengan mengaji kepada ulama-ulama besar baik ulama Timur Tengah maupun dari kalangan Al-Jawi (berasal dari dunia Melayu) diantara guru-gurunya adalah:
- Syeikh Ahmad al-Munsyawi (ahli Qira’at asal Ikrit), mengaji kitab Al-Qur’an Qiratul ’asyhim fi riwayati khalaf bima tayasaraa min at-tajwid dan Syarah Al-Allamah ibnu Al-Qasih ala As-satibiyah.
- Syeikh Amr bin baslat Asy-Syami (ahli Fiqih asal Syiria) mengaji kitab Syarah Syadzuru’.
- Syeikh Mushtofa bin Muhammad bin Sulaiman al-Afifi (ahli ilmu alat dan Usul Fiqih) Ia mengaji kitab Mahalli ’ala jam’ul jawami dan Mughni labib.
- Imam Al-Hasab Al-Wara’ Al- Nasib Sayid Husain Muhammad Al-Habsyi (ahli Hadist) untuk kitab Shoheh Bukhori dan Shoheh Muslim.
- Syeikh As’ad bin Muhammad Babsil Al-Hadrami (ahli Fiqih, Mufti Makkah) untuk Syarah Uqud Al Imam Asy-Syifa’an li al-Qodiyah
- Syeikh Muhammad As-Sarbini Ad-Dimyathi (ahli Fiqih dan Qira’at asal Mesir) untuk kitab Syarah Ibnu Al – Qosih’ala As Sahidiyah, Syarah Ad-Durar al – Mudhi’ah Tibyan Al-Nasyri fi Qira’ah al-asyri, Raudhoh Nadhir al-Muthawalli, Ithkaf Al-Basyari fi Qira’ah Al-Qur’an, Al-Iddah li Syatibiyah dan Tafsir Al- Baidhowi
- Syeikh Abu bakar bin Muhammad syatho’ Ad-Dimyathi (Syeikh Bakar Syatho’) sebagai guru Utamanya di Masjid Al-Haram. Ia mengaji kitab I’anah at-Thalibin karya gurunya tersebut dan kitab-kitab lain.
Lebih dari itu ia mendapatkan Ijazah (legitimasi) dari Syeikh Abu Bakar As-Syatho’ sebagai Musnid atau penyampai mata rantai atau sanad Hadist Bukhori matan ke 23 stelah gurunya sebagai matan ke 22. Selain belajar kepda ulama tersebut, Syeikh Mahfudz Termas juga berguru kepada ulama lain di Makkah diantaranya Syeikh Ahmad bin Zaini Dahlan (Mufti Mekkah) dan Sayid Ahmad Az-Zawawi, sedangkan dari kalangan ulama Al- Jawi ia berguru kepada Syeikh Nawawi Al-Bantani dan Syeikh Wan Ahmad Al-Fathani, sahabat-sahabatnya di Mekkah yang terkenal antara lain tak terkecuali (Syeikh Muhammad Yusuf Al-kamali), Syeikh wan daud bin Musthofa Al-Fathani (asal fatani) dan Syeikh Abdullah fahim (Mufti pulau pinang, Malaysia). Syeikh Musthofa juga pernah belajar di madinah yakni kepada Syeikh Sayid Muhammad Amir bin Ahmad Ridwan al- Madani, dan dari ulama ini ia mendapat Ijazah Dalailul khoirot. Al-Burdah, Al Ahzab, Al- Auliyat Al-
Aljami, al-Mutawalli dan kitab Al- Muwatho’ karangan Imam Malik bin Anas.
Ketika sedang asyiknya mendalami ilmu-ilmu keislamaan, Ayahanda nya yang sudah Uzur, memanggil pulang Syeikh Mahfudz dan Syeikh Dimyathi. Ia menyuruh adiknya pulang kampung untuk meneruskan kepemimpinan di pesantren Tremas dan ia minta izin ayahandanya untuk melanjutkan tugas belajarnya di Mekkah. Syeikh mahfudz At-termasi tambah dan berkembangnya sebagai ulama besar dan merupakan kebanggan mukmin al-Jawi sebagai Imam dan Guru di Masjidil al-haram mekkah yang muridnya dari beberapa Negara tidak terbatas dari Nusantara. Ulama ini terkenal alim alamah dalam berbagai disiplin ilmu, shingga Syeikh Yasin bin Isa Al Fadani Al-makki (1917-1991) memberinya gelar kehormatan Syeikh Mahfudz sabagai Al- Alamah, Al-Muhadist, Al-Musnid, Al-Faqih, Al-Ushuli, dan Al-Muqri (sangat alim, ahli ilmu hadist, ahli ilmu fiqih, ahli ilmu mata rantai sanad hadist, ahli ushul fiqih, dan ahli qira’ati). Gelar ini pantas di sandang oleh ulama Jawi asal Tremas Pacitan ini, terbukti pada karya-karya tulisannya beberapa jilid, kesemuanya
berbahasa arab dan mata bahasanya yang sedemikian tinggi terutama untuk kitabnya Muhibbah Dzil Fadhal makky Dzawin Nadhar.
Syeikh Mahfudz sebagai musnid hadist Bukhori matan ke 23 dan secara berturut-turut mata rantai tersebut mulai Imam Al-Bukhori sampai kepadanya adalah sebagai berikut:
1. Imam al Bukhori (Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah (194-256 H/810-870 M).
2. Imam Al-Hafidz Al-Hujja’
3. Imam Muhammad bin Yusuf bin Matar al-Farbasi.
4. Imam Abdullah bin Ahmad.
5. Syeikh Abdul Hasan Abdurahman bin Mudhofar Ad-Daud
6. Imam Al-Hambali.
7. Imam Al-Hasan bin Al Mubaraq Az-Zubaidi.
8. Syeikh Ahmad bin Thalib Al-Hajar.
9. Syeikh Ibrahim bin Muhammad
10. Syeikh Ahmad bin Hajar Al-Asqolani
11. Syeikh Islam Zakaria Al-Ashari Al-Hafidz
12. Syeikh Muhammad bin Ahmad al Ghaisi
13. Syeikh Salim bin Muhammad As-Sauhari
14. Syeikh Muhammad bin Alauddin Al-Babili
15. Syeikh Abdullah bin Salam Al-Bashri
16. Syeikh Salim bin Abdullah bin Salim al Bashri
17. Syeikh Muhammad Ad-Dafri
18. Syeikh isa bin Muhammad Al-Barawi
19. Syeikh Muhammad bin Ali Asy-Sarwani
20. Syeikh Usman bin Hasan Ad-Dimyathi
21. Syeikh Ahmad bin Zaini
22. Syeikh Abu Bakar bin Muhammad Syatho’ ad-Dimyathi
23. Syeikh Mahfudz bin Abdullah At-Termasi. Syeikh Mahfudz memberikan ijazahnya kepada Syeikh Hasyim Asy’ari asal Jombang sebagai mata rantai ke 24 yang berhak menyampaikan hadis Bukhori yang memenuhi kelayakan.
Syeikh Mahfudz at-Termasi termasuk ulama penulis yang Produktif dan Kharismatik dan berkulitas tinggi dalam bidang Fiqih, Hadist, Nahwu/alat, dan disiplin ilmu keislamaan lainnya.
Karya-karya ilmiyahnya inilah yang membuat nama Syeikh Mahfudz dikenal dibeberapa belahan dunia Islam, terutama ulama yang pernah belajar di Saudi Arabia maupun Mesir, diantara karya Ilmiyah ulama berasal Tremas ini berjudul:
1.Muhibbah Dzil fadlah Hasyiah Syarah Mukhtasar Bafadhal terdiri 4 Jilid besar (2339 halaman. Yang merupakan syarah (komentar) dari kitab terkenal Tahfah Al-Muhtaj karangan Syeikh ibnu Hajar al-Haitami (908-947 H/1503-1566 M), terkenal dengan kitab Muhibbah (tulis 1315-1319 H).
2.Al-Sigoyah al-Mudhiyyah asani kutub al-ashhab al-syafi’iyah(1313 H) merupakan kitab fiqih dalam lingkup ulama-ulama Syafi’iyah.
3.Nail al-Ma’mul bi hasyiat ghayat al-wushul fi ilmi al-ushul, merupakan kitab ushul fiqih terdiri 3 jilid .
4. Hasyiah Tahmilah al-Minhaj al-Qawim ila al-faraidh; merupakan karya penyempurnaan ilmu faraid/hukum waris.
5.Minhaj Dzawi al-Nadhar bi Syarhi maudzamat al-Atsar (1329) setelah 300 halaman lebih berisi syarah terhadap kitab maudzumat al-atsar karyanya syeikh abdurahman as-Suyyuthi.
6.Al –Mishah al-Khairiyyah fi Arbain Hadisan min Ahadist khair al-Bariyyah kumpulan 40 hadist pilihan seperti arbain Nawawi
7.Al-Khali’ah al-Fikriyah fi Syarhi al Mukah al-Kahiriyyah, berisi syarah terhadap karya tulisnya sendiri al-mauidah al-kahiriyyah yang berisi syarah hadist arbain berdasarkan syair dari syeikh al-Basthomi dari al-hafidz abu bakar al-Bunyamin.
8.Tsulatsyiat al-Bukhori tentang hadist Imam Bukhori.
9.Unyathu al-Tholabah bi Syarhi Nadhomi at-thoyyibah fi qira’at as-syariyah tentang Qira’at menurut 10 Imam.
10.Al-fawaidh at-tamsyyiah fi asanid al-qira’at as-syariyyah.
11.Al-Badr al-Munir fi qira’at al-Imam ibnu katsir
12.Tanwir As-Shadr fi Qira’at al-Imam Abi Amir.
13.Insyirah al-Fuad fi qira’at al-Imam Hamzah.
14.Ta’mim al-manafi fi qira’at al-Imam Nafi’
15.Is’af al-Mathali bi Syarhi badr al-Lami’ Nadhami.
16.Jam’u al jawami’.
17.Inayah al-Muftaqar fima yata’allaq bi Sayyidina al-Khidir
18.Bughah al-adzbiya’ fi al bahtsin Karamat al-‘auliya.
19.Al-Kahbir bi syarhi Miftah (Abi Dzar).
20.Tahyiah al-Fikr alfiyyah (al sayir).
Dari beberapa karya karanya tersebut merupakan bahwa Syeikh mahfudz merupakan ulama besar dan sebagai salah seorang bintang dari ulama-ulama Al-Jawi (Melayu) di tanah suci Makkah. Karya-karyanya masih tetap dibaca kaum muslimin di Nusantara, karna mutunya dan menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa utama umat islam.
Syeikh Mahfudz bin Abdullah at-Tarmasi wafat pada hari Sabtu menjelang maghrib tanggal 1 Rajab 1338 H/ bertepatan tanggal 20 Maret 1920 M dalam usia 52 tahun menurut tahun masehi, 53 tahun lebih menurut tahun Hijriyah. Jenazah di makamkan dipekuburan ma’la dekat dengan makam Siti Khadijah. Sepeninggalan Syeikh Mahfudz…. putranya yang belum dewasa, Muhammad pulang kembali ke bentangan Demak (Indonesia) dan kelak Muhammad mendirikan pesantren Tahfidz Al-Qur’an di desa asal ibunya tersebut.
Peninggalan Syeikh mahfudz untuk kaum muslimin, disamping kitab-kitab yang ditulisnya, juga murid- muridnya yang telah menjadi ulama pelita umat, diantaranya :
- KH. Hasyim Asy’ari,
- KH. Abdul wahab hasbullah,
- KH. Bisri Syamsuri,
- KH. Mas Mansyur,
- KH. Dimyathi dan
- KH. Ahmad Dahlan, Semarang (keduanya adik sendiri),
- KH.R. Asnawi,
- Syeikh Umar Hamdani (Makkah),
- Syeikh Sa’dullah Al-maimani (Mufti Bombay India),
- Syeikh Ahmad bin Abdullah (ahli Qira’at syiria),
- Syeikh Ismail al Kalantami (kalantan Malaysia),
dan masih banyak lagi yang lainnya.
wallohu A'lam Bis Showab..!!!!
referensi :
Masyhuri, abdul aziz, 99 kiai pondok pesantren nusantara, kutub, yogyakarta, 2006.
Masthuri dan ishom el saha, inteletualisme pesantren II, diva pustaka, Jakarta, 2003.
Zamaksyari dhofir, tradisi pesantren, LP3es, Jakarta 1985.
Syaifuddin Zuhri, sejarah kebangkitan islam dan perkembangannya di Indonesia, al-ma’arif, bandung,
1981.
Abdullah, wan Mohd syaghir, syeikh Ahmad al-fathani pemikir Agung melayu dan Islam, khazanah
fathamiah, kuala lumpur, 2005
Abdullah, wan M. Shaghir, Syeikh mahfudz at-Termasi ulama Hadist Dunia melayu, pengkaji, khazanah@
yahoo.com
Majalah amanah n0.47/april 1988 tentang PP.Bustanul Qur’an bentengan Demak/KH.Muhammad bin
Mahfudz.
Alkisah no.19/th II/13-26 september 2004.
Alkisah no.03/th VII/9-22 Februari 2009.
SYEIKH MAHFUDZ AT-TERMASI (1285-1338 H/1868-1920 M)
Kabupaten Pacitan merupakan wilayah cukup terisolasi dan miskin di Jawa Timur, topografinya bergunung-
gunung kapur dan berbukit-bukit rendah, tanahnya berbatu-batu dan sebagian besar wilayahnya terdiri
lahannya kering dan sempit dan sempit sekali persawahannya. Dibalaik krudisi alam dan lingkungan yang
tidak menguntungkan dan sulitnya hidup masyarakat ini, wilayah Pacitan cocok tempat orang yang gemar
Riyadhah (tirakat), dan mempunyai himmah yang sangat kuat untuk menjadi oarng sukses di berbagai
bidang. Terbukti wilayah ini banyak melahirkan orang-orang besar baik pejabat maupun ulama dan
ilmuwan. Termasuk Jendral DR. H Susilo Bambang Yudoyhono (Presiden RI ke 6) dan Syeikh mahfudz bin
Abdullah At-Termasi ulama besar berkelas Internasional. Belum lagi tokoh Indonesia sebagai hasil pendidikan
pondok pesantren Termas yang didirikan KH. Abdul Manan (1830) kakek Syeikh Mahfudz at-termasi dan
terhitung moyang keempat dari Presiden Susilo bambang Yudhoyono, diantara mereka adalah KH. Ilyas
Munawir, KH. R. Arwani , Jendral HM. Syarbini, KH. Ali Maksum, Prof. Dr. HA. Mukti Ali, KH. Ahmad Zabidi,
Prof. KH. R. Muhammad Adnan, KH. Umar Abdul Manan, KH. Azhar Bashri dan lain-lain.
Syeikh al- hajj mahfudz At-termasi (At-Termasi, At Turmusi), adalah seorang ulama Al-Jawi (melayau,
Nusantara) sebagai mukmin ditanah suci Makkah hingga Akhir hayatnya. Ulama multi dimensial atau multi
disiplin ilmu, yang benar-benar alim alamah dibidang yang dikuasainya. Termasyhur didunia islam sebagai
Muhadist (ulama ahli Hadist), sebagai musnid (pemegang sanad Hadist) untuk hadis Bukhori urutan 23
terhitung dari Mualifnya (Imam Bukhari), sebagai Muqri (ahli Qira’at termasuk Qira’at Sab’ah). Dan ahli ulumul
Qur’an serta sebagai ulama ahli fiqih (Faqih), dan ushul fiqih dengan reputasi internasional. Guru dan imam di
Masjid al-Haram Makkah dengan muridnya dari berbagai belahan dunia islam termasuk mukmin al-Jawi,
sebagai ulama mualif (pengarang kitab) yang sangat produktif dengan karyanya mulai kitab-kitab kecil hingga
kitab kitab besar dan bernilai tinggi,. Sebagai bintang ulama Al-Jawi ditanah suci Makkah abad 19-20 stelah
syeikh Ahmad Khatib Sambas, Syeikh Nawawi al-Bantani, Syeikh Wan Ahmad al-Fathani, Syeikh ahmad
khatib al-Minangkabaui dan Syeikh Abdul Hamid al-Quddusi.
Syeikh Mahfudz at-Teremas nama aslinya Muhammad mahfudz putra KH. Abdullah bin LH. Abdul manan
(raden bagus Sudarso) bin demang Raden Diponeggolo. Sesuai catatan pribadi dalam kitab yang ditulisnya
Maulibah Dzawi al-Fadll jilid 4, menyebutkan bahwa syeikh Mahfud at-Teremasi dilahirkan di desa Tremas,
kecamatan Arjosari, kabupaten Pacitan, kerisedinan Madiun (Provinsi jawa Timur), pada tanggal 12 Jumadil
Awal 1285 H bertepatan 31 Agustus 1868 M. Beberapa sumber penulisan bahwa ia dilahirkan tahun 1285 H
atau 1842 M, berarti bertaut 26 lebih tua dari kelahiran. Bila dihitung yang lebih tepat 1285 H dengan 1868 M.
Maka tanggal kelahiranya diatas adalah yang benar apalagi bersumber pada tulisan Syeikh mahfudz sendiri.
Pada masa kanak-kanaknya ia diasuh dan mengaji langsung kepada ayahnya, KH. Abdullah pengasuh
pondok pesantren Tremas, sedangkan pesantren yang belokasi 12 km sebelah utara kota pacitan ini didirikan
oleh kakeknya, Kh. Abdullah manan (nama kecilnya R. Bapus Darso) tahun 1830 setelah menyaksikan
pendidikannya dipesantren Gebang Tinatar Tegalsari Ponorogo asuhan KH. Khasan Bashri pesantren terbesar
di Pulau Jawa abad 18-19. Kiyai abdullah Manan sendiri putra Demang di Pomenggolo dan menentu Demang
Tremas Ngebai Honggowijoyo yang masih terhitung pamannya sendiri dan mereka keturunan kethok
jenggot punggawa keraton Surakarta yang ditugaskan membuka hutan Pacitan. Sebagai anak yang cerdas
mahfudz berhasil menghatamkan kitab-kitab kepada ayahnya antara lain: fathul Muin, fathul wahab, Minhajul
Qawim, syarah Syarqowi, Syarah al-goyah lil ilmi, qasim al-Ghazali dan tafsir jalalain hingga surat yunus.
Setelah mengaji kepada ayahandanya, Muhammad mahfudz pada usia belasan tahun meninggalkan Tremas
Semarang dan berguru kepada Syeikh as-samarawi ( kiyai sholeh darat semarang). Kitab-kitab yang
dipelajarinya adalah tafsir jalalain (2 kali khatam), syarah al-Hikam (2 kali), syarah al-Mardani dan Washil at-
Thalab (keduanya ilmu tantang falaq).
Walaupun telah menjadi remaja yang cukup alim, Muhammad mahfudz masih belum puas dengan ilmu
yang didapatnya, apalagi ia bercita-cita ingin menjadi seorang ulama besar dan ternyata mendapat
dukungan besar dari Kh. Abdullah, maka ia bersama adiknya Dimyathi dikirimkan oleh ayahnya untuk
memperdalam ilmu ilmu keislamaan ketanah suci Makkah sekitar tahun 1880. Pertama kali Mahfudz belajar
kepada syeikh Ahmad al-Misnawi (ahli tartil, tahfidz, dan qira’ah sab’ah) untuk kitab al-Qur’an qiraatul ashin fii
riwayati khalaf bima tayasara min at-tajwid dan syarah al-alamah abn al-qasih ala al-asathibiyah. Dibawah
bimbingannya mahfudz at-tremasi berkembang sebagai seorang hafidz sekaligus muqri 9 ahli qira’atul
termasuk qira’atu sab’ah) dari ajalur imam ashin. Ia juga berguru kepada ulama-ulama lain untuk multi
disiplin ilmu keislaman. Diantaranya syeikh Amr bin Barkat as-syami (ahli fiqih asal syiria, murid syeikh
Ibrahim al-Bajuri) untuk kitab syarah Syadzuru; syeikh Musthofa bin Muhammad bin Sulaiman al-afifi 9ahli
ilmu alat dan ushul fiqih untuk kitab mahalli ala’ jamul jawami’ dan Mughni al Labib; Imam al- Habib al wara’
al-Nasib Sayid Husain bin Muhammad bin Husain al-Habsyi) untuk dua kitab hadist utama shahih bukhori
dan shahih muslim; syeikh As’ad bin Muhammad Babshil al –Haramain(ahli fiqih dan mufti syafi’iyah di
Makkah) untuk kitab syarah uqudul al Yamam dan As-syaifaan li al-Qadiyah; syeikh muhammad as-Sarbini
ad-Dimyathi (ahli fiqih dan qira’at asal Mesir untuk banyak kitab seperti : syarah ibn al – Qasih ’ala asathibiyah;
syarah adurar al-mudi’ah, tibyan an-nasyri fi al qiraah al asyri, raudh an nadzir al-Mutawalli, itkhaf al-bashri fi
qira’ah al-Qur’an al arbaat asyar li ibni Batak, al iddah li al Syatibiyah dan tafsir al Baidhowi. Guru utamanyan
di makkah adalah Syeikh bakr Syatha’(Syeikh Sayid abu Bakar bin Muhammad Syatha’ ad-Dimyathi) ulama
besar atau masayeikh di masjid al-haram penulis beberapa kitab di antaranya I’anatu Thalibin, kepadanya
syeikh mahfusdz belajar kitab tersebut dan kitab-kitab lainya, juga mendapat ijazah sebagai musnid
(pemegang mata rantai sanad) hadis Bukhari.
Guru guru lainnya di mekkah diantaranya Syeikh Muhammad bin sulaiman hasbullah al- makkiy, Syeikh
ahmad bin zaini Dahlan, Syeikh ahmad Az- zawawi dan dari kalangan ulama Al- jawi (melayu) guru-
gurunya antara lain Syeikh Nawawi bin Umar al-Bantani dan Syeikh wan ahmad bin Muhammad Zain al-
Fathani. Sahabat- sahabatnya di Makkah dari Nusantara yang terkenal adalah Tok Kenali ( Syeikh Muhammad
yusuf al kanali Kelantan) dan Syeikh abdullah fahim (ahli falaq, Mufti Penang, malaysia) dan Syeikh wan Daud
bin Musthofa al-fathami) . di samping belajar kepada ulama-ulama makkah syeikh mahfudz sempat pula
belajar kepada ulama Madinah yakni syeikh Muhammad Amin bin ahmad Ridhwan al-madani dan mendapat
Ijazah beberapa kitab dan amalan seperti Dalailul Kahirat, al bardah, al-Ahzab, al-’Auliyat al Jumi, al Mutawalli
dan al Muwattha’ imam Malik bin Anas.
Sebelum wafatnya (1843) KH. Abdullah memanggil syeikh mahfudz dan Syeikh Dimyathi pulang kembali
ketabah air untuk melanjutkan kepemimpinan dipesantren Tremas, karena sedang asyiknya memperdalam
ilmu, maka syeikh Mahfudz meminta adiknya untuk pulang kembali ke Pacitan dan dia sendiri meminta izin
kepda ayahandanya untuk melanjutkan studinya di tanah suci dan mendapat izin untuk terus bermukim
disana, syeikh mahfudz at-tremasi semakin tumbuh dan berkembang sebagai ulama andalan bangsa
melayu (Al-Jawi) yang memiliki reputasi keilmuan tingkat internasional. Ulama ini sebagai guru di masjid al-
haram dan penulis kitab yang produktif untuk berbagai disiplin ilmu dan sebagai mukmin ditanah suci
Makkah sampai akhir hayat.
Syeikh Mahfudz at-Tarmasi keberadaanya sudah tidak asing lagi di dunia Islam terutama lingkungan ulama
dan Mukmin al-jawi di tanah suci. Syeikh Yasin bin Isa al-Fadhani (1917-1991) ulama ahli hadist dan terkenal
sebagai musnid ad-Dawya memberikan penghargaan kepada syeikh Mahfudz sebagai al-Alamah, al Faqih,
al-Muhadist, al- Musnid, al-Ushuli, dan al- Muqri’ (sangat alim. Ahli ilmu fiqih, pembawa isnad hadis, ahli ilmu
ushul fiqih, ahli qira’at al-qur’an). Penghormatan Syeikh Yasin ini tentunya sudah melalui penelitian sungguh-
sungguh dan gelar tersebut memang sepantasnya diberikan kepada syeikh Mahfudz at-Tremasi.
Sebagai muhadist sekaligus musnid hadis ulama asal Pacitan Tremas ini sebagai salah satu mata rantai
penyampaian/ pengajar hadist Bukhari yang memiliki kapabilitas dan mendapatkan legitimasi dari ulama
hadist yang lebih senior dan diikuti oleh ulama sesudahnya. Syeikh Mahfudz sebagai pemegang isnad (mata
rantai) hadist Bukhari urutan 23 yang mendapatkan ijazah (legitimasi) dari gurunya yakni syeikh Abu Bakar
bin Muhammad Syatho’ secara berturut-turut mata rantai dari imam Bukhari sebagai pengasuhnya samapi
syeikh Mahfudz at-tremasi adalah sebagai berikut :
1. Imam al Bukhori (Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah al-Bukhari
penyusun hadist shahih Bukhari (194-256 H/810-870 M).
2. Imam Al-Hafidz Al-Hujja’
3. Imam Muhammad bin Yusuf bin Matar al-Faribasi (Bukhara).
4. Imam Abdullah bin Ahmad as-sarkasih (Khurasan).
5. Syeikh Abdul Waqat Hasan Abdurahman bin Mudhafar Ad-Daud ad-daudi.
6. Imam Al-Hambali.
7. Imam Al-Husain bin al-Hubarikn Az-Zubaidi (Hadramaut).
8. Syeikh Ahmad bin Thalib Al-Hajar.
9. Syeikh Ibrahim bin Muhammad at-Tanuhi.
10. Syeikh Ahmad bin Hajar Al-Asqalani (Ibnu Hajar al-Asqalani).
11. Syeikh Islam Zakaria bin Muhammad Al-Ashari Al-Hafidz;
12. Syeikh Muhammad bin Ahmad al Ghaiti;
13. Syeikh Salim bin Muhammad As-Sauhuri;
14. Syeikh Muhammad bin Alauddin Al-Babili;
15. Syeikh Abdullah bin Salam Al-Bashri;
16. Syeikh Salim bin Abdullah bin Salim al-Bashri;
17. Syeikh Muhammad Ad-Dafri;
18. Syeikh isa bin Muhammad Al-Barawi;
19. Syeikh Muhammad bin Ali Asy-Syanwwani;
20. Syeikh Utsman bin Hasan Ad-Dimyathi;
21. Syeikh Sayid Ahmad bin Zaini Dahlan;
22. Syeikh Abu Bakar bin Muhammad Syatho’ ad-Dimyathi;
23. Syeikh Mahfudz bin Abdullah at-Tremasi;
Lebih lanjut ulama ini Syeikh Mahfudz memberikan ijazahnya kepada Syeikh Hasyim Asy’ari asal Jombang
sebagai mata rantai ke 24 yang berhak menyampaikan hadis Bukhori yang memenuhi kelayakan dan berhak
mengajarkan hadist Bukhari kepada santri dan muridnya.
Syeikh Mahfudz sebagai ulama ahli fiqih dan ushul fiqih disamping mengajarkan kitab-kitab tersebut di Masjid
al-Haram disamping kitab-kitab hadist dan juga banyak menulis kitab dibidang imu fiqih seperti kitab al-
Muhibah Dzil fadl yang merupakan syarah dari kitab Tuhfah al-Mukhtaj karya Syeikh Ibnu Hajar Al-Haitami
(909-973 H/1503-1565 M) dan kitab Nail al-Ma’mul bi hasyit Ghayat al-Wushul fi Ilm al-Ushul tentang ushul
fiqih dan karya karya lainnya. Ulama ini tersohor juga sebagai Muqri’ sekaligus ahli ulumul Qur’an, karena
memang ahli qira’ahtus sab’ah dari riwayat Imam Ashin. Ia mengijazahkan ilmu ini kepda santri-snatri Jawa
diantaranya KH. Dimyathi (adiknya sendiri) sehingga berkembang samapai sekarang. Disamping yang
melalui jalur KH. Mas Munawir Krapyak Bantul Jogjakarta. Ulama ini juga menulis kitab tentang masalah
qira’at asyrah (qira’at sepuluh imam, sepuluh langgam tentang qira’at di tanah Arab), berjudul Unyat at-
Thalabah bi Syarh Nadhum at-Thayyibah fi qira’at al-Asyriyyah.
Disamping sebagai pakar dibeberapa disiplin ilmu sebagai mana di sebut dimuka, Syeikh mahfudz at-
Tremasi sebenarnya sebagai ulama sufi (ahli tasawuf) sekaligus Mursyid thariqat Syadziliyah, sebagamana
adiknya yang lain KH. Abdur Razaq tremas Pacitan. Hal ini terbukti Prof. KH. R. Muhammad Adnan Solo
mendapatkan bai’at thariqat Syadziliyah dari syeikh mahfudz at-tremasi. Namun demikian kealimannya
ulama ini lebih mashur seakan-akan menutup kesufiannya.
Sebagai seorang alim alamah syeikh mahfud At-Tremasi disamping mengajarkan beberapa kitab kepada
murid-muridnya dari berbagai belahan dunia islam, juga menuangkannya dalam bentuk tulisan, Ia termasuk
seorang Muallif kitab yang sangat produktif dari beberapa ulama al-Jawi abad 19-20 disamping Syeikh
Nawawi sl-Bantani, Syeikh Ahmad Khatib al-Minangkabaui, Syeikh Wan Ahamad al-Fathani dan Syeikh Abdul
Hamid Al-Quddusi.
Karya tulisannya berupa kitab meliputi disiplin ilmu hadist, Musthalah hadist, kumpulan hadist pilihan, ilmu
fiqih, ushul fiqih, dan qira’at rata-rata kitabnya bisa dikatakan di tulis dengan bahasa arab, sehingga nama
Syeikh Mahfudz at-tremasi lebih dikenal di Timur Tengah dan belahan dunia islam Lainnya dibandingkan
dengan didunia Melayu.
Kitab karya Syeikh Mahfud lebih dari 20 judul dan sebagian besar tergolong kitab besar bahkan sampai terdiri
beberapa jilid, diantaranya kitab-kitab tersebut adalah sebagai berikut :
1. As-syighatul Mardyiah fi asmail kutubil fiqhiyah li ashabina Syafi’iyah ( selesai hari Juma’at bulan sya’ban
1313 H), risalah terdiri 3 bagian isinya membicarakan sejumlah kitab dalam Madzhab syafi’in dan
pengarangnya diterbitkan oleh Mathoba’ah at tarqqil majidiyah al-utsmaniyah makkah.
2. Muhibah Dzil fadl , Hasyiah syarah Mukhtashar ba Fadhal (Muhibah Dzil fadhal ala Syarah al-alamah ibnu
hajar Muqodimah ba fadhal), terdiri 4 jilid tebal. Jilid pertama 556 halaman ( selesai 25 shafar 1315) jilid kedua
504 halam (diselesaikan hari jumat 27 rabiul akhir 1316 H), jilid ketiga 544 halaman (selesai ahad 7 rajab 1317
H) dan jilid ke empat 733 halaman (selesai rabu 19 Jumadil akhir 1319 H). Berarti kitab stebal 2437 halaman
dan terdiri empat jilid tersebut di selesaikan Syeikh Mahfudz dalam waktu empat tahun lebih 4 bulan, kitab ini
beridi bahsan mendalam, ilmiah dan terinci tentang masilul fiqihyah madzhab Syafi’i, kitab in di cetak oleh
Mathba’ah al-amirah asy-syafiiyah Mesir 1326 H/1904 M. Kitab muhibah dzil fadhal ini merupakan khasanah
keilmuan yang sanagat berharga dan tinggi nilainya yang ditulis oleh ulama al-Jawi (dunia Melayu) di tanah
suci.
3. Kifayatul Mustafidz lima ’ala minal ’Asanid (selesai selasa 19 shafar 1320 H) berisi tentang sanad-sanad
( mata rantai ) keilmuan yang diterima oleh Syeikh Mahfudz dari guru-gurunya dan para guru mereka.
Dicatat oleh mathba’ah al-Masyhad al-Husaini Mesir, setelah di Tashih dan di tahqiq oleh Syeikh yasin bin Isa
al fadani al-makkaiy.
4. Manhaj Dzawin nadhar fi Syarhi mandhamati Atsar (diselesaikan 4 bulan 14 hari, 14 Rabiul awal 1324
H/1411 M), merupakan kitab mastholah hadist setebal 308 halaman sebagai syarah dari kitab Mandhamah
ilmil Atsar karangan Syeikh jalaluddin as-Suyuthi, yang merupakan kitab ilmu hadist bermutu tinggi ditulis
oleh putra Jawa (Melayu), diterbitkan oleh mathba’ah Musthofa al-Babi al-Halabiy wa auladuhu (mesir 1352
H/1934 M) 14 tahun setelah pengarangnya wafat. Cetakan ini dibiayai oleh Syeikh Salim bin Sa’ad bin Nabhan
wa Akhi Ahmad (pemilik Mathabah an_nabhaniyyah) Surabaya.
5. Al Khaliatul fikriyah fi Syarkhi munhatib khairiyah, berisi tentang syarah Hadist arbain berdasarkan Syair
Syeikh al-Qasthalami dalam hadist bukhari tang berasal dari perkataan al-hafidz abu bakar al-Burqami.
Dicetak pertama oleh mathba’ah al-Miriyyah al-khainah makkah 1315 H/1898 M.
6. Nailul ma’nul bi Hasyiah ghayatul Wushul fi ilmil ushul, merupakan kitab ushul fiqih terdiri 3 jilid.
7. Hasyiah Takmilah al-Minhajul Qawim ila al Faraid, berisi tentang hukum waris (ilmu faraid).
8. Al-Mishal al-Khairiyyah fi Arba’in hadistan min Ahadits Khainil bariyyah, merupakan kitab kumpulan 40
hadits pilihan stebal 51 halaman ( selasai 1315).
9. Tsulasyiat al-Bukhari, berisi tentang hadist Bukhari.
10. Is’af al-mathali syarah al-badrul lami Nadha al jam’ul jawami’.
11. Inayah al Muftasar fima iata’allaq bi sayyidina al-Khidzir.
12. Bughyat al-Adzkiya’ fil bathsi an karamatil auliya membahas masalah kehormatan para wali.
13. Fath al-khabir bi syarah miftah as sair
14. Tahyiah al-fikr alfiyah as sair.
Karya-karya Syeikh mahfudz at-Tremasi terhadap ilmu qira’ah baikmqira’ah sab’ah (qira’ah memuat 7 imam
atau 7 laggam) maupun qira’ah ‘Asyariyah ( qira’at memuat 10 imam/langgam bahasa Arab) antara lain:
1. Al-Badrul munir fi qira’ati al-Imam Ibnu Katsir.
2. Tanwirus Shadr fi qira’ti .
3. Insyirah al-fu’ad fi qira’ati al-imam Hamzah.
4. Ta’mim al-Manafi fi qira’ati al-imam nafi’.
5. Al-fawaid ats Tsamaniyyah fi Asanid qira’ati asy’qiyyah.
6. Un-yah ath Thalab bi Syarah Nadham at Thayibah fi Qiraat al- Asy’iyyah.
Dari karya-karya tersebut menunjukan bahwa Syeikh mahfudz memang alim alamah dalam beberapa
disiplin ilmu keislamaan paling tidak ilmu hadits, fiqih, ushul fiqih, dan qira’at. Kitab-kitab karanganya
merupakan khazanah keilmuan islam yang sangat berharga yang dittulis oleh putra Al-Jawi (melayu)
Nusantara bukan orang Arab.
Syeikh mahfudz at-Tremasi wafat dalam usia setengah baya belum terlalu tua, 53 tahun lebih menurut
perhitungan tarikh Hijriyah atau 52 tahun kurang lima bulan. Tapatnya ulama alim alamah ini dipanggil ke
rahmatullah hari sabtu sore menjelang Maghrib tanggal 1 rajab 1338 H bertepatan 20 Maret 1920 M dan
jenazahnya di makamkan di pekuburan ma’la berdekatan dengan makam Sayidah Khadizah istri nabi
Muhammad SAW.
Syeikh mahfudz at-Tremasi disamping meninggalkan karya ilmiah berupa kitab-kitab yang sangat bernilai
tinggi, juga berhasil mendidik santri-santrinya menjadi ulama-ulama besar. Diantara mereka adalah; Hadratu
Syeikh Hasyim Asy’ari, KH. Abdul Wahab hasbullah, KH. Bisri Syamsuri, KH. Dahlan Kudus, KH. Dimyathi,
dan KH. Ahmad Dahlan (adiknya sendiri), KH. R. Asnawi, Syeikh Sa’dullah al- Maimani (Mufti Bombay India),
Syeikh Umar Hamdan (ahli hadits Makkah), Syeikh Ahmad bin Abdullah (ahli Qira’ah Syiria), Syeikh Ismail al-
Khalatami (kalatan Malaysia) ndan masih banyak lagi. Mereka adalah penerus pemimpin Syeikh Mahfudz bin
Abdullah at-Tremasi sebagai pelita agama.
Wa Allohu A'lam.
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah Yang Baik