Baca juga tulisan menarik lainnya
Mencari Jodoh Menurut Islam
Ada tiga hal di dunia yang pasti menjadi rahasia Allah, dan hanya Allah yang menetapkan. Juga tiga hal ini menjadikan manusia berlomba-lomba untuk saling menebak, meramal dan menjadi tujuan dan keingintahuan manusia. Dari dulu sampai sekarang masalah tiga ini tidak juga berubah.
Penasaran, apa itu?
Pertama : masalah rezeki.
Setiap orang pastinya selalu penasaran ingin tahu dimana rezekinya. Apakah mereka akan menjadi sukses dikemudian hari/ Dilimpahi banyak rezeki? Dimudahkan urusannya? Atau mereka akan menjadi orang yang sengsara, miskin? Maka itu, seringnya orang mencoba mencari tahu lewat ramalan masalah yang satu ini. Padahal, sesungguhnya rezeki hanya menjadi rahasia Allah.
Yang kedua : adalah Jodoh.
Kebanyakan orang selalu penasaran dan bertanya dalam hatinya, “siapakah jodohku?” walau orangnya sendiri seringkali berganti-ganti pasangan ketika membina hubungan, tetap saja pertanyaan itu muncul di kepala seolah-olah menjadi hantu yang mengikuti dari belakang.
Jodoh adalah hal kedua yang menjadi rahasia Allah. Namun tidak sedikit yang berupaya mengintip lewat ramalan. Padahal, hanya Allah lah sang penjaga rahasia yang tidak akan pernah terbongkar.
Yang ketiga, yang seringkali menakutkan, dan sebenarnya juga dihindari untuk dicari tahu, namun juga punya keinginan untuk tahu.
Tapi, bila sudah tahu pasti menyesal untuk mengetahuinya. Itu adalah kematian.
Kematian adalah sesuatu yang paling ditakutkan oleh manusia. Karena kematian akan memisahkan kehidupan yang tengah dijalani. Memutuskan semua kenikmatan yang ada, dan kemudian merupakan tempat paling misterius di Dunia.
Apakah kematian termasuk usaha yang dilakukan manusia untuk mengetahuinya. Jawabannya, tidak. Walau kematian adalah misteri yang mengundang penasaran, orang lebih cenderung mengabaikannya.
Berbeda dengan Islam yang mencoba menyadarkan manusia untuk mengenal kematian, manusia sendiri cenderung menghindarinya. Kematian adalah rahasia Allah yang paling rapat tertutup. Kita tidak pernah tahu kapan akan meninggal atau mati. Di mana tempatnya dan dalam keadaan yang bagaimana. Semua hanya menjadi Rahasia Allah semata.
Tiga hal tersebut adalah hal-hal yang seringkali mengundang banyak keingintahuan, sekaligus penyadaran manusia bahwa ketiganya adalah rahasia Allah. Kali ini, yang akan dibahas bukan tentang rezeki ataupun kematian, namun tentang jodoh yang merupakan rahasia Allah.
Jodoh menurut Islam sudah ada aturan tersendiri yang mesti dipatuhi oleh umat manusia.
Jodoh Menurut Islam
Belakangan, orang cenderung mencari jodoh dengan cara berpacaran dahulu. Berkenalan, bisa lewat internet, telepon, kontak jodoh dan pertemuan langsung. Salahkah? Bukan salah, selama mencari jodoh menurut Islam sudah benar, maka tidak ada yang salah. Pertemuan jodoh menurut Islam yang terbaik adalah dengan taaruf.
Taaruf adalah salah satu perantara jodoh menurut Islam, dan diperbolehkan secara syari’at. Taaruf adalah pertemuan dua orang laki-
laki dan wanita yang ditemani muhrim sang wanita. Gunanya untuk saling bertukar informasi tentang diri masing-masing.
Tujuan untuk taaruf pastinya jelas, menuju jenjang pernikahan. Pun ketika taaruf terjadi dan keduanya hendak melakukan pendekatan lebih jauh, mereka akan dikawal oleh muhrim yang wanita, hal itu untuk menjauhkan diri keduanya dari fitnah dan perbuatan maksiat.
Pihak laki-laki pun berhak mencari tahu tentang calon jodohnya melalui teman-teman perempuan atau keluarga dekat perempuan sebelum dia memutuskan untuk meminang sang wanita.
Nah, inilah cara mencari jodoh menurut Islam yang diperbolehkan. Bagaimana dengan pacaran? Kalau pacaran, bukanlah ajang mencari jodoh yang sesungguhnya. Ini adalah cara orang barat untuk melanggengkan hubungan tanpa ikatan. Bayangkan, hanya dengan berkata cinta, seorang laki-laki dan perempuan sudah bisa berdekat-dekatan, bahkan melakukan hubungan suami istri.
Jadi, pacaran sungguh-sungguh salah dalam Islam, dan tidak dibenarkan menurut sya’riat. Lalu, bagaimana dengan perjodohan kuno yang seringkali terjadi di dalam adat istiadat bangsa Indonesia? Hakekatnya menjodohkan mirip dengan taaruf. Yang berperan adalah kedua orangtua. Pastinya orangtua ingin dong anaknya mendapat yang terbaik
Biasanya calon jodoh yang dipilihkan orangtua untuk anak perempuannya adalah laki-laki yang mapan. Dan untuk anak laki-laki
mereka, orangtua akan menjodohkan dengan wanita yang berasal dari keluarga baik-baik. Cara menjodohkan menurut adat ini juga mirip dengan jodoh menurut Islam. Sayangnya, banyak orang yang menganggap cara seperti ini kuno dan ketinggalan jaman. Mereka menganggap bahwa perjodohan tidak didasari atas cinta. Lagi-lagi orang barat memasukkan unsur “pergaulan bebas” dengan mengatas namakan cinta. Padahal cinta yang hakiki dan sungguh-sungguh justru terbina di dalam ikatan rumah tangga, dan bukan ikatan pacaran yang hanya sesaat.
Pernikahan Dalam Pandangan Islam
Anggapan yang mengatakan tentang perjodohan yang singkat tidak mendatangkan cinta dan bukan berdasar cinta harus diberantas habis. Mengapa? Lihatlah bukti paling kongkrit dan tidak terbantahkan.
Berapa banyak pernikahan yang dimulai dari niat baik dan kemudian diakhiri dengan akad nikah di pelaminan dan akhirnya bertahan sampai kakek nenek? Jangan salah kaprah dengan kata “cinta “ yang demikian gombal dan di elu-elukan. Hubungan cinta tanpa dasar ikatan pernikahan hanyalah berdasar nafsu belaka. Percaya?
Kalau Anda tidak percaya, silahkan lihat kasus kehamilan di luar nikah yang belakangan semakin banyak korbannya. Itu semua tercipta dari gempuran “cinta” ala barat yang mengedepankan hubungan tanpa ikatan dan mengedepankan napsu belaka.
Maka, daripada jatuh ke lembah dosa, lebih baik mengikuti syari’at Islam. Sesungguhnya Allah maha tahu apa yang benar-benar dibutuhkan manusia, sebagai mahkluk ciptaannya. Maka itu, Allah menghalalkan pernikahan sebagai bentuk cinta tertinggi nan hakiki.
Menikah, lalu memiliki anak dan membentuk rumah tangga yang penuh tanggung jawab dan ketenangan di dalamnya.
Bukankah
Islam itu Indah?
Jadi, ayolah. Mulai sekarang, saat ini juga, ikuti aturan jodoh menurut Islam. Jangan ikuti jodoh dengan cara-cara yang tidak benar. Dengan cara pacaran, TTM, atau pun sejenisnya. Pun pernikahan kontrak dilarang dalam Islam. Karena Islam menilai sebuah pernikahan sebagai ladang amal bagi umat manusia, baik yang laki-laki maupun yang wanita.
Islam Itu Indah
Jangan cuma sekedar ngaku-ngaku sebagai rombongan kaum muslim terbanyak dong, tapi perintah Allah masih dilanggar, gaya Barat yang non muslim menjadi trend setter. Giliran di ajak melakukan pencarian jodoh menurut Islam, langsung ogah dan angkat tangan.
Peraturan Islam tidak pilih-pilih. Karena suka atau tidak suka, semua sama rata. Semua berguna untuk kemaslahatan umat. Tidak ada aturan Islam yang sia-sia termasuk mencari jodoh menurut Islam dan juga perkawinan di dalam Islam. Bahkan hal terkecil seperti adab ke WC pun adalah adab yang baik. Islam menganut kebersihan. Juga mengedepankan cinta dan tanggung jawab. Jangan menganggap aturan Islam itu kuno dan primitif, namun aturan Islam abadi dan langgeng karena penuh kebaikan di dalamnya. Allah sudah menurunkan Islam ditengah-tengah manusia agar menjadi tuntunan hidup.
Semua sudah diatur. Mulai dari mencari jodoh, pernikahan, mengasuh anak, menyantuni anak yatim, mau tidur, makan, selesai makan. Ketika bekerja. Waris, perdagangan. Hubungan antar tetangga. Hubungan dengan saudara. Hubungan ibu dan anak, hubungan ayah dan anak, bahkan hubungan suami istri, dan juga hubungan seks antara suami dan istri. Semua sudah diatur demikian indah.
Semua penuh dengan kebaikan. Setiap aturan yang dipenuhi mendapat satu pahala. Menjadi lebih baik, dan kemudian dilimpahi pahala. Betapa indah bukan. Anda menjadi baik, lalu mendapat sertifikat masuk surga.
Hm, siapa yang tidak ingin ya...!????
Jadi. Ayo, mulailah kembali ke jalan Islam. Stop pacaran, lakukan taaruf dalam mencari jodoh menurut Islam. Niscaya kamu sudah mendekati kebaikan dan indahnya surga kelak.
Wa Allohu A'lam..........